Untuk mendukung ekspansi 3G di luar Jawa itu, XL rencananya akan membangun 11.181 nodeB untuk infrastruktur base station 3G guna mendukung mobile broadband UMTS 3G di spektrum 900 MHz (U900) itu.
Sementara dari total pelanggan XL secara nasional yang saat ini mencapai 44 juta, sekitar enam juta di antaranya berada di luar Jawa seperti di Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan dari total secara keseluruhan pelanggan XL saat ini, lebih dari 50% yang masih menggunakan jaringan 2G. Manajemen XL pun terus mendorong pelanggan agar beralih ke layanan 3G dan 4G yang memiliki kemampuan akses internet lebih baik.
"Namun dari data yang dilansir Gfk dimana growth smartphone dari Q1 ke Q2 tahun 2016 ini yang tumbuh 2%, mayoritas masih didorong adopsi smartphone 3G di daerah-daerah, itu sebabnya kami gencarkan U900," lanjut Roy.
Dengan masih tingginya potensi penggunaan 3G dan masih banyaknya pelanggan yang menggunakan skema PaYU, XL pun mengakalinya dengan menghadirkan tiga paket produk khusus dengan skema tarif kompetitif.
Pertama, paket Hotrod Xtra, yaitu paket internet dengan manfaat akses Data di jaringan 2G/3G/4G dan XTRA benefit telepon ke semua operator yang berlaku secara nasional.
Produk kedua, Kartu Perdana khusus bagi pelanggan di Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi dengan spesial benefit berupa tarif menelepon ke semua operator, hanya Rp 59/menit.
Pada paket ini pelanggan juga mendapatkan bonus berupa 15 menit menelepon dan 150MB untuk akses Data. Bonus ini diberikan setiap bulan selama 3 bulan. Bonus akan dilipatgandakan pada bulan ke-4 hingga 12 menjadi 30 menit dan 300 MB.
Produk ketiga, paket XTRA Bicara yaitu Paket menelepon hanya untuk pelanggan Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Pelanggan akan mendapat manfaat berupa menelepon ke sesama XL sepuasnya, menelepon ke operator lain dan akses Data di jaringan 2G/3G/4G.
Pelanggan yang ingin mendapatkan paket ini bisa memperolehnya melalui *123#, MyXL atau di toko-toko pulsa XL terdekat. Pada akhir Oktober 2016, layanan tersebut dapat diakses di 352 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.
Dari paket yang ditawarkan itu, XL menurut Roy, memang sengaja menekan harga telepon lintas operator jadi jauh lebih murah agar pelanggan tertarik berlangganan dalam bentuk paket ketimbang hanya menggunakan skema PaYU saja.
Harapannya tentu saja, ketika pelanggan beralih dari PaYU ke paket, XL bisa memperoleh uang dari pelanggan di depan dan bisa dialokasikan sebagai revenue selain untuk menyubsidi tarif interkoneksi lintas operator. (rou/fyk)