"Pasti saya sempatkan telepon dulu Ibu saya agar beliau memberikan doa dan dukungan untuk keselamatan dan kemenangan saya ketika bertandingan. Kalau sudah telpon tenang rasanya, dan saya bisa fokus memberikan yang terbaik dalam setiap pertandingan," ujarnya, Kamis (29/9/2016).
Graili yang menggunakan layanan kartu prabayar simPATI ini menambahkan, selama di Jawa Barat, dia berkomunikasi dan berkoordinasi dengan seluruh atlet dan official kontingen dari Papua menggunakan layanan Telkomsel, atau memanfaatkan jaringan broadband 4G LTE operator itu selama PON XIX.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bersyukur jaringan layanan Telkomsel sudah menjangkau tanah kelahiran saya. Saya harap Telkomsel tetap konsisten memperluas layanan dan jaringan di wilayah Indonesia Timur, khususnya di Papua," tutup Graili.
Memasuki minggu akhir perhelatan event PON XIX 2016 di Jawa Barat, beberapa cabang olahraga memang masih menyisakan sejumlah pertandingan fase akhir yang tetap menghadirkan kemeriahan dan keseruan rangkaian event PON XIX kali ini.
Menurut General Manager ICT Operation Regional Jabar Telkomsel Ardhiono, pihaknya sebagai Official ICT Partner PON XIX juga terus memastikan kenyamanan komunikasi seluruh insan yang terlibat dalam event olahraga nasional ini tetap terjaga.
"Terutama dalam menjamin komunikasi para kontingen atlet dengan keluarga atau kerabat di daerahnya dapat tetap terjalin. Itu sebabnya, kami memastikan jaringan prima di seluruh venue pertandingan dan fasilitas pendukung lainnya," kata dia.
Telkomsel juga berharap dapat memberikan kenyamanan bagi para kontingen atlet dari seluruh propinsi untuk tetap menjalin komunikasi dengan keluarga atau kerabatnya di di daerah masing-masing, sehingga dapat menambah semangat para atlet untuk mencipatkan prestasi tertinggi untuk propinsinya.
Apresiasi terhadap kiprah Telkom Group sebagai official ICT partner dalam pergelaran PON XIX itu juga datang dari Menteri Pemuda Olahraga Imam Nahrawi.
"Kami sangat terbantu. Di sana ada percepatan, ada timing yang pas antar venue berkat ICT. Ini juga ujicoba sebelum melakukan kegiatan lebih besar, yakni Asian Games 2018. Sudah bukan zamannya lagi akses manual," katanya.
Menurut Imam, potensi domestik seperti Telkom harus dimanfaatkan sebesar mungkin karena kualitasnya memadai dan terbukti bisa memberikan layanan tinggi sebagaimana diperlihatkan dalam pembukaan PON.
Deputi IV Bidang Olah Raga Prestasi Kementerian Pemuda Olahraga Gatot S. Dewa Broto menambahkan, pihaknya mengapresiasi Telkom sebagai official ICT partner yang dinilainya sudah sesuai ekspektasi.
Gatot membandingkan pengalamannya sebagai penanggungjawab media partner helatan KTT APEC beberapa waktu lalu di Jakarta, yang mana harus menyiapkan media center berkapasitas 6.000 wartawan dengan separuhnya berasal dari media massa asing.
"Jadi, saya bandingkan, akses dari Telkom, terutama di media center sudah memadai. Layanan data internet-nya reliable, cepat, dan bisa kapanpun digunakan. Saya minta ini dipertahankan hingga selesainya PON," sambungnya.
Executive Vice President Divisi Government Service Telkom, Mohammad Salsabil mengatakan, dalam rangka PON XIX dan PEPARNAS XV 2016, pihaknya secara keseluruhan menyiapkan lebih dari 35 Gigabyte bandwidth selama pelaksanaan kegiatan. (rou/rou)