Operator telekomunikasi yang bermarkas di Melbourne, Australia tersebut menilai, Indonesia merupakan pasar yang cukup menjanjikan.
"Indonesia merupakan pasar yang potensial, menjanjikan. Masih banyak peluang untuk mengembangkan ini. Telstra dan Telkom sudah bekerja sama lewat joint venture dengan nama Telkomtelstra," ujar CEO Telstra Andy Penn dalam acara Telstra Vantage 2016, di Melbourne Convention and Exhibition Centre, Melbourne, Australia, Rabu (21/9/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ke depan, kata dia, bukan hanya Indonesia, pihaknya juga akan mengembangkan bisnis dengan masuk ke pasar China dan Asia Tenggara.
Tidak hanya menawarkan layanan MSN dan cloud saja, namun Telstra juga akan menyasar hal-hal yang berkaitan dengan konektivitas data di sektor pertambangan dan perkebunan.
Saat ini, memang, pasar terbesar masih dipegang Australia untuk bisnis MSN dan cloud. Selanjutnya, Telstra akan membidik pasar global yang lebih besar.
"Ke depan, selain China, kita akan fokus ke Asia Tenggara. Kita ingin menjadi perusahaan jasa layanan jaringan yang terbaik di tingkat global. Terus melakukan improvisasi terhadap teknologi," tandasnya. (drk/fyk)