Negeri Kanguru itu dinilai sebagai salah satu negara yang cukup siap untuk mendukung layanan jaringan 5G setelah cakupan jaringan 4G di sana sudah cukup meluas.
Meski demikian, uji coba baru akan dilakukan setelah segala infrastrukturnya siap. Saat ini, kesiapan tersebut masih terus dimatangkan. Harapannya, di tahun 2020 atau 2021, layanan jaringan 5G sudah bisa diujicoba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mike mengungkapkan, melalui layanan jaringan 5G, masyarakat bisa lebih mudah dan lancar mengakses internet. Meskipun karakternya hampir sama seperti jaringan 4G, namun jaringan 5G tentu nantinya akan lebih baik, khususnya dari segi kecepatan. Orang tidak lagi mengalami kendala delay saat berkomunikasi dengan 5G.
"Kita membutuhkan karakteristik teknologi yang lebih baru. Kita tidak lagi menggunakan wireless teknologi. Dulu ada 3G, kemudian 4G, dan nanti 5G," katanya.
![]() |
Dalam kesempatan yang sama, Head of International Marketing, Product and Pricing Telstra, Jim Clarke menyebutkan, teknologi merupakan hal yang perlu terus diperbarui. Pengembangan jaringan 5G merupakan peluang untuk menumbuhkan industri teknologi.
"Ini penting. Ini peluang. Ada perubahan. Teknologi harus berkembang, ini merupakan industri yang harus berkelanjutan," tandas dia.
Telstra sendiri membuat perusahaan patungan dengan Telkom Indonesia. Telkomtelstra -- nama perusahaan yang dimaksud -- kini dikomandoi oleh Erik Meijer. (ewi/ash)