Kecanduan Scroll di Malam Hari, Anda Kena Brain Rot
Hide Ads

Kecanduan Scroll di Malam Hari, Anda Kena Brain Rot

Tim - detikInet
Minggu, 06 Jul 2025 18:00 WIB
Ilustrasi Media Sosial
Kecanduan Scroll di Malam Hari, Anda Kena Brain Rot. Foto: Getty Images/iStockphoto/Kar-Tr
Jakarta -

Platform media sosial seperti TikTok memang dirancang untuk membuat Anda tetap online dan membuat pengguna scroll tiada henti. Platform ini menyediakan konten yang mudah dikonsumsi melalui algoritma sangat canggih, menyebabkan kita menghabiskan waktu berjam-jam di HP.

Misalnya pada malam hari saat seharusnya beristirahat, orang malah terus-terusan terpaku pada ponselnya dan mengakses video vertikal terus menerus. Hal ini tentu memiliki dampak negatif, salah satunya adalah brain rot.

Brain rot bahkan menjadi kata pilihan untuk tahun 2024 oleh Oxford University Press. Brain rot ini merujuk pada kemunduran kemampuan mental atau intelektual seseorang akibat menghabiskan waktu berlebihan untuk mengakses materi yang dianggap remeh atau tidak menantang, khususnya secara online. Untuk menghindari terkena brain rot, tentu jangan sampai kecanduan media sosial dan melakukan hal-hal lain yang lebih bermanfaat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Para ahli kami menyadari bahwa 'brain rot' menjadi istilah yang semakin populer sebagai istilah yang dipakai untuk menggambarkan kekhawatiran tentang dampak dari mengonsumsi konten online berkualitas rendah dalam jumlah berlebihan, terutama di media sosial," kata Oxford University Press.

Sejumlah penelitian memang menemukan waktu yang dihabiskan di platform seperti Instagram dan TikTok dapat menyebabkan kecemasan, depresi, dan harga diri yang rendah.

ADVERTISEMENT

"Ketika kita menghabiskan waktu berjam-jam untuk berselancar dan menggulir, kita mengonsumsi sejumlah besar data yang tidak berarti, berita negatif, dan foto-foto teman dan selebritas yang diedit dengan sempurna yang membuat kita merasa tidak mampu," tulis Newport Institute yang dikutip detikINET dari Forbes.

Mencoba menyerap sejumlah besar konten menimbulkan kelelahan mental. "Dan itu dapat menyebabkan penurunan motivasi, fokus, produktivitas, dan energi dari waktu ke waktu, terutama pada kaum muda," sebut lembaga itu.




(fyk/fyk)