Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Kedaulatan Sinyal di Wilayah Perbatasan

Kedaulatan Sinyal di Wilayah Perbatasan


Ardhi Suryadhi - detikInet

Foto: detikINET/Ardhi Suryadhi
Alor, Nusa Tenggara Timur - Kedaulatan NKRI harga mati! Itulah yang ingin ditunjukkan Telkomsel dengan menghadirkan akses telekomunikasi di daerah-daerah perbatasan di berbagai lokasi di Indonesia.

Hal ini dikemukakan Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah di sela-sela kegiatan Gerakan Pembangunan Terpadu Perbatasan (Gerbangdutas) 2016 bersama Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo di Kalabahi, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (23/8/2016) petang.

Menurut Ririek, pembangunan suatu bangsa tak bisa dilepaskan dari pembangunan infrastruktur telekomunikasi. Untuk itulah operator dengan 160 juta pelanggan itu terus berkomitmen untuk memerdekakan sinyal di seluruh Nusantara hingga pelosok-pelosok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Telekomunikasi tak cuma bisa mengangkat aktivitas ekonomi, tetapi juga menjaga kedaulatan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)," tegasnya.

Terlebih, masih saja terdengar keluhan di wilayah perbatasan yang sulit mendapat sinyal seluler dari dalam negeri, yang ada malah menerima sinyal dari negara tetangga dengan biaya lebih mahal.

"Maka dari itu, kami meminta dukungan dari banyak pihak untuk bisa terus membangun BTS di perbatasan sehingga akan lebih banyak daerah yang merdeka dari segi telekomunikasi, karena tak cuma di luar pulau Jawa, di pulau Jawa pun masih ada yang belum tercover sinyal seluler," papar Ririek di acara Komitmen Bersama Membangun Kawasan Perbatasan Negara Menjaga Kedaulatan NKRI di Kalabahi, Alor yang berbatasan langsung dengan Timor Leste.

"Hadirnya jaringan Telkomsel hingga wilayah perbatasan negara merupakan bentuk nyata komitmen kami membuka akses telekomunikasi kepada seluruh masyarakat Indonesia, tanpa terkecuali. Penggelaran jaringan telekomunikasi yang menjangkau setiap jengkal wilayah Indonesia ini kami lakukan untuk memerdekakan seluruh masyarakat di NKRI dari keterisolasian komunikasi," ungkapnya.

Akses telekomunikasi bagi masyarakat setempat juga diharapkan dapat mendorong pembangunan di daerah perbatasan, di antaranya mempercepat pertumbuhan perekonomian dan kemasyarakatan sekaligus mampu menjadi katalisator dalam mempromosikan potensi daerah, serta meningkatkan daya tarik investasi, peluang usaha, bahkan lapangan kerja baru.

Di sisi lain, melihat posisi penting wilayah-wilayah perbatasan yang secara geopolitik sangat strategis, kehadiran layanan seluler di lokasi tersebut tentunya semakin memperkokoh terpeliharanya NKRI sebagai negara kepulauan.

Saat ini sebanyak kurang lebih 200.000 jiwa masyarakat di Kabupaten Alor telah dilayani oleh lebih dari 70 base transceiver station (BTS) Telkomsel. Terbukanya akses komunikasi di wilayah Indonesia yang berbatasan langsung dengan Republik Demokrat Timor Leste ini diharapkan juga dapat membantu TNI khususnya dalam menunjang berbagai kegiatan operasional tentara yang bertugas di garda terdepan.

Adapun secara nasional, saat ini Telkomsel telah mengoperasikan 627 BTS yang berlokasi di perbatasan dengan Singapura, Malaysia, Vietnam, Timor Leste, Australia, Filipina, dan Papua Nugini. Dari 627 BTS yang berbatasan langsung dengan tujuh negara tetangga tersebut, 148 di antaranya merupakan BTS 3G yang mengakomodasi kebutuhan masyarakat dalam mengakses layanan data.

Dari seluruh BTS Telkomsel di perbatasan negara, 16 BTS berlokasi di Batam dan Bintan yang berbatasan dengan Singapura; 202 BTS berbatasan dengan Malaysia di Dumai, Rokan, Bintan, Karimun, Anambas, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sumatera bagian Utara, Rokan Hilir; 63 BTS di Natuna dan Anambas berbatasan dengan Vietnam, 173 BTS di Nusa Tenggara Timur berbatasan dengan Timor Leste; 64 BTS di Pulau Rote dan Maluku berbatasan dengan Australia; 70 BTS di Sulawesi Utara berbatasan dengan Filipina; dan 39 BTS di Papua bagian Timur berbatasan dengan Papua Nugini.

Ke depannya, Telkomsel berupaya memperluas jangkauan jaringan di wilayah Kepulauan Anambas dan Kepulauan Natuna yang berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan. Secara nasional Telkomsel telah menggelar lebih dari 118.000 BTS hingga penjuru Tanah Air yang menjangkau hingga 95% wilayah populsi penduduk Indonesia.

Kepedulian untuk Masyarakat Alor

Sebagai bagian dari kontribusi kepada masyarakat di lokasi tempat beroperasinya perusahaan, dalam kegiatan kali ini, Telkomsel juga menyerahkan bantuan kepedulian sosial kepada masyarakat di Desa Welai Timur, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, NTT, berupa satu unit mobil tangki air bersih, 150 lampu mandiri, dan 10 paket lampu penerangan lingkungan mandiri.

"Kami berharap bantuan ini dapat memberikan nilai tambah bagi pemerintah, petugas penjaga daerah perbatasan , dan masyarakat yang berada di Alor, yang tentunya bermanfaat dalam meningkatkan kualitas kehidupan dan kesejahteraan masyarakat," pungkas Ririek. (ash/fyk)
TAGS





Hide Ads