TCash Dorong Uang Digital Lebih Merakyat
Hide Ads

TCash Dorong Uang Digital Lebih Merakyat

Ardhi Suryadhi - detikInet
Selasa, 02 Agu 2016 14:49 WIB
Foto: dok. Telkomsel
Jakarta - Mobile money merupakan bagian dari gaya hidup digital. Namun bukan berarti hanya generasi milenial yang bisa mencicipi uang digital, ibu-ibu yang kesehariannya mengenakan daster pun bisa.

Hal ini terlihat ketika Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi oleh Direktur Utama Telkom Indonesia Alex J. Sinaga dan Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah berdialog dengan salah satu penerima dana bantuan uji coba pemanfaatan TCash.

Ini merupakan bagian dari persiapan implementasi penyaluran non tunai bantuan pangan dan sosial tahun 2017 oleh pemerintah kepada 15 juta penerima manfaat di booth Telkom Group di World Islamic Economic Forum ke-12 di Jakarta Convention Center (2/8/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TCash merupakan ujung tombak Telkomsel untuk mendukung pemerintah dalam percepatan keuangan inklusif (financial inclusion) dan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) melalui teknologi informasi.

Selain melakukan pengembangan produk, Telkomsel menjalin kemitraan dengan berbagai institusi dan perusahaan, sehingga membuka akses yang lebih luas bagi masyarakat dalam menikmati layanan keuangan, termasuk membantu sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"TCash adalah layanan keuangan digital Telkomsel yang dapat mendukung laju pertumbuhan ekonomi nasional. Kami cukup yakin bahwa TCash dapat menjadi media yang efektif untuk mewujudkan percepatan inklusi layanan keuangan digital untuk semua masyarakat Indonesia," kata Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkomsel di sela-sela berlangsungnya World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12 di Jakarta.
Keterangan foto: Presiden Jokowi berdialog dengan salah satu penerima dana bantuan uji coba pemanfaatan TCash.

Ririek menjelaskan bahwa di Indonesia layanan telekomunikasi seluler telah berkembang dengan pesat selama beberapa tahun terakhir, dimana penetrasi seluler mencapai 130% dari total populasi.

Hal ini menjadi modal awal yang baik untuk perkembangan mobile financial service di Indonesia. Terlebih lagi dengan jumlah pengguna Telkomsel yang mencapai 157 juta pelanggan, jaringan distribusi yang tersebar di lebih dari 400.000 outlet, dan jangkauan network hingga ke pelosok yang mencakup 95% wilayah populasi Indonesia.

Saat ini Telkomsel pun telah bekerja sama dengan pemerintah untuk melakukan uji coba pemanfaatan TCash sebagai alternatif solusi mekanisme penyaluran non tunai bantuan pangan dan sosial bersama Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) di Jakarta, Solo, Medan dan Bogor selama bulan Agustus – September 2016 dengan total penerima bantuan sebanyak 1.500 orang.

Hal ini merupakan bagian dari persiapan implementasi penyaluran non tunai bantuan pangan dan sosial tahun 2017 oleh pemerintah kepada 15 juta penerima manfaat. Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan distribusi bantuan sosial secara non tunai menjadi lebih tepat sasaran, tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat administrasi.

Di sisi lain, melihat masih tingginya angka populasi masyarakat yang belum terjangkau layanan perbankan (unbanked), Telkomsel juga telah menjalin kerjasama dengan BTPN untuk menghadirkan layanan keuangan terbaru berupa layanan ketersambungan antara uang elektronik TCash dengan tabungan BTPN Wow!

Layanan keuangan terhubung pertama di Indonesia ini hadir untuk memberikan kemudahan bertransaksi dan menabung melalui ponsel, mengkombinasikan kekuatan produk dan jaringan telekomunikasi dengan produk dan jaringan perbankan.
Keterangan foto: Presiden Jokowi didampingi Dirut Telkom Alex J. Sinaga dan Dirut Telkomsel Ririek Adriansyah.

Selain itu Telkomsel juga aktif bekerja sama dengan komunitas-komunitas untuk mengembangkan cash-less ecosystem, seperti dengan Muslimat Nahdlatul Ulama (MNU) untuk memfasilitasi kebutuhan transaksi jual-beli dan pembayaran secara non tunai melalui layanan TCash bagi 30.000 anggota komunitas Perempuan Nusantara (Penara), dan dengan komunitas Daarut Tauhid.

Ke depannya, layanan ini berpotensi untuk dikembangkan di 3.000 pesantren di Indonesia, serta berbagai komunitas petani maupun komunitas ekonomi menengah ke bawah lain yang belum terjangkau layanan keuangan formal.

Dari segi kemampuan infrastruktur, saat ini pelanggan Telkomsel dilayani oleh 118.000 BTS, dimana sekitar 57% diantaranya merupakan BTS broadband (3G dan 4G). Termasuk penggelaran jaringan internet 4G yang dapat dirasakan di 116 kota/kabupaten seluruh Indonesia.

"Kami meyakini bahwa teknologi seluler dapat memberikan manfaat yang positif kepada masyarakat. Melalui TCash kami ingin memberikan akses keuangan ke masyarakat luas dengan berbagai kemudahan dan manfaat. Kami akan terus melakukan pengembangan sehingga produk ini senantiasa memberikan solusi yang tepat, mendorong laju pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah, berdampak sosial yang positif dan pada akhirnya memberi kontribusi bagi Indonesia", tutup Ririek.

Peran TCash dalam percepatan keuangan inklusif dan GNNT di Indonesia ini ditampilkan di acara WIEF ke-12 yang bertemakan 'Decentralizing Growth, Empowering Future Business' yang berlangsung 2-4 Agustus di Jakarta. Mengusung visi untuk mengeksplorasi dan mengembangkan peran kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai Negara, WIEF akan dihadiri sekitar 2.500 peserta dari 60 negara.

Untuk menjamin kenyamanan berkomunikasi para delegasi dan peserta WIEF, di lokasi tempat acara berlangsung (khususnya di area indoor Jakarta Convention Center), Telkomsel juga telah melakukan penguatan jaringan dengan mengandalkan kekuatan 12 BTS Node B jaringan 3G, 5 eNode B jaringan 4G LTE, dan tambahan 19 titik BTS Lampsite yang tersebar di area indoor JCC. (ash/fyk)