Anggota Komisioner BRTI I Ketut Prihadi mengungkapkan, ada empat hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Pertama, Telkomsel menampik pengaduan Indosat yang menyebut Telkomsel menggunakan posisi dominannya untuk melakukan perbuatan anti kompetisi.
"Telkomsel berharap semestinya jika ada permasalahan dapat didiskusikan antar operator sehingga tidak perlu sampai ke regulator dan media massa," ungkap Ketut saat dikonfirmasi detikINET, Selasa (21/6/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiga, setelah menerima jawaban tertulis dari Telkomsel, BRTI akan mengundang kedua operator β pihak Indosat dan Telkomsel β secara bersamaan untuk dapat menemukan kesepakatan penyelesaiannya.
"Terakhir, BRTI mengimbau kepada Telkomsel dan Indosat agar permasalahan yang ada dapat diselesaikan dengan baik melalui mekanisme dan mediasi BRTI sehingga tidak perlu membuat statement-statement di media yang dapat memperkeruh suasana, apalagi mengingat saat ini adalah bulan baik," Ketut menandaskan.
Sebelumnya, BRTI telah memintai keterangan Indosat sebagai buntut kampanye marketingnya yang menyindir Telkomsel.
Indosat menyebutkan, latar belakang aksi ini antara lain terkait posisi dominan Telkomsel, rencana network sharing Indosat dan partnernya yang belum terealisasi, rencana penurunan tarif interkoneksi yang tidak sesuai harapan sampai sewa jaringan ke Telkom yang sulit di luar Jawa.
Sejauh ini belum ada tindakan apapun yang diambil BRTI, melainkan baru mendengarkan penjelasan kedua operator penguasa pasar seluler Indonesia itu.
Namun setelah itu, BRTI berjanji akan mempelajari rentetan alasan yang dikemukan dan jika diperlukan bakal melakukan investigasi ke lapangan untuk bisa menemukan pelanggaran-pelanggaran yang mungkin terjadi. (ash/fyk)