Indosat Keluhkan Dominasi Telkomsel ke BRTI
Hide Ads

Indosat Keluhkan Dominasi Telkomsel ke BRTI

Ardhi Suryadhi - detikInet
Senin, 20 Jun 2016 16:41 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Indosat memenuhi panggilan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) sebagai buntut kampanye marketing yang menyindir Telkomsel.

Anggota Komisioner BRTI I Ketut Prihadi mengungkapkan, agenda pemanggilan yang dilakukan Senin (20/6/2016) pagi ini lebih kepada klarifikasi dari pihak Indosat.

Terkait kampanye below the line (BTL) yang dilakukan di luar Pulau Jawa yang menyerang Telkomsel tersebut, Indosat kembali menegaskan bahwa latar belakang kegiatan itu bukan merupakan iklan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indosat menyebutkan, latar belakang aksi ini antara lain terkait posisi dominan Telkomsel, rencana network sharing Indosat dan partnernya yang belum terealisasi, rencana penurunan tarif interkoneksi yang tidak sesuai harapan sampai sewa jaringan ke Telkom yang sulit di luar Jawa.

"Berdasarkan klarifikasi ini, BRTI minta kepada Indosat untuk membuat pengaduan resmi ke BRTI sehingga BRTI dapat mempelajari dan menindaklanjutinya," lanjut Ketut saat dikonfirmasi detikINET.

Supaya fair, Selasa (21/6/2016) pukul 14.00 WIB, giliran Telkomsel yang diundang BRTI untuk memberikan penjelasan tentang isu yang membuat industri telekomunikasi panas ini.

Ketut mengakui jika sejauh ini belum ada tindakan apapun yang diambil BRTI. Melainkan baru mendengarkan penjelasan kedua operator penguasa pasar seluler Indonesia itu.

Namun setelah itu, BRTI berjanji akan mempelajari rentetan alasan yang dikemukan dan jika diperlukan bakal melakukan investigasi ke lapangan untuk menemukan pelanggaran-pelanggaran yang mungkin terjadi.

"Jika ada pelanggaran, BRTI dapat mengenakan sanksi administratif kepada operator yang melanggar," pungas Ketut.

Pemanggilan BRTI kepada Indosat dan Telkomsel ini merupakan lanjutan dari ramainya aksi kampanye marketing yang dilakukan Indosat di sebuah kota di luar Jawa yang menyerang Telkomsel.

Deva Rachman, Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo mengungkapkan, aksi tersebut merupakan bagian dari program edukasi dan testimoni yang dilakukan kepada masyarakat mengenai produk Indosat yang menyediakan layanan Rp 1 per detik ke semua operator.

"Perlu kami sampaikan, program tarif ini didasarkan pada hasil survei yang dilakukan terhadap pelanggan operator dominan di luar Jawa. Mereka mengatakan tarif telepon mahal dan mereka tidak memiliki pilihan lain di pasar, karena lebih dari 80% pasar di luar Jawa hanya dikuasai oleh satu pemain dominan dunia telekomunikasi," kata Deva.

Ia melanjutkan, Indosat mengaku prihatin atas dinamika pasar ini. Kondisi tersebut menyebabkan pasar di luar Jawa tidak berkembang dan terjadi situasi monopolistik di pasar.

Oleh karena itu, Indosat berupaya masuk pasar luar Jawa dengan menerapkan tarif Rp 1 per detik ke semua operator. Sosialisasi Rp 1 per detik ini merupakan kegiatan edukasi dan testimoni pelanggan.

"Terkait testimoni yang spesifik menyebut nama operator lain telah kami tarik," tegasnya.

(ash/fyk)
Berita Terkait