Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
4G Hadir di 200 Kota, Industri Seluler Tumbuh 8%

4G Hadir di 200 Kota, Industri Seluler Tumbuh 8%


Achmad Rouzni Noor II - detikInet

Foto: agung pambudhy
Jakarta - Industri telekomunikasi di Indonesia tumbuh pesat sejak awal tahun 2016 ini, khususnya sejak penetrasi jaringan layanan 4G LTE hadir di 200 kota oleh para operator seluler.

Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dari laporan kuartal pertama tahun ini, industri telekomunikasi sudah berada di posisi ketiga di bawah industri perbankan.

"Telekomunikasi tumbuh 8%. Masih di bawah perbankan, tapi masih di atas pertumbuhan ekonomi yang 4,9%," kata menteri yang akrab disapa Chief RA itu di sela Indonesia Cellular Show 2016 di JCC, Jakarta, Kamis (2/6/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertumbuhan pesat industri juga diamini oleh para operator yang tergabung dalam Asosiasi Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), khususnya sejak 4G hadir akhir 2014 lalu hingga saat ini.

"Sekarang 4G seluruh operator telah ada di 200 kota. Ini artinya, sudah hampir 50% dari total 500-an kota di Indonesia yang sudah menikmati 4G," ujar Merza Facys, Sekjen ATSI dalam kesempatan yang sama.

Digital Ubah Pola Hidup

Lebih lanjut Merza mengatakan, kehadiran jaringan 4G beserta ekosistem perangkat dan aplikasinya telah mengubah kebiasaan masyarakat Indonesia.

"Digital telah mengubah pola hidup, khususnya dengan lahirnya teknologi 4G yang telah dimanfaatkan di Indonesia, pengaruhnya besar," kata dia.

Apalagi, kata dia, penetrasi 4G jauh lebih cepat dibandingkan saat peralihan era 2G ke 3G pada satu dekade yang lalu. Hal itu menjadi bukti sahih bahwa pertumbuhan seluler di era digital kian tak terbendung.

"Revolusi digital ini membuat kita semua waspada dan bersiap karena kita harus bagian dari dunia digital," kata Merza mengingatkan.

Sementara menurut Rudiantara, ranah digital telah mempengaruhi ekonomi Indonesia. Misalnya saja di industri transportasi yang sudah berbasis aplikasi.

"Pertumbuhan ekonomi dari digital e-commerce targetnya mencapai USD 130 juta sampai 2020. Jadi ya sektor teknologi ini dengan bantuan perkembangan kehadiran aplikasi memang sudah mulai bangkit dan mengarah ke keniscayaan," pungkas menteri. (rou/ash)
TAGS







Hide Ads