Apalagi nanti setelah 2019, di saat jaringan Palapa Ring sudah rampung menyentuh seluruh ibukota kabupaten dan jaringan seluler 4G sudah merata secara nasional.
"Akhir 2015 layanan 4G LTE sudah diluncurkan dan kira-kira 2019 teknologi 4G sudah merata di seluruh kawasan Indonesia. Jaringan punya peran penting agar infrastruktur dan proses ekonomi digital bisa berjalan dengan baik," kata menteri yang akrab disapa Chief RA itu di sela Indonesia e-Commerce Summit & Expo di ICE BSD, Serpong, Rabu (27/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini akses internet di Papua kecepatannya baru satu berbanding 25 akses internet di Jakarta," kata Rudiantara. "Setelah 2019 kecepatan internet akan sama dan bisnis online akan berkembang," lanjutnya
Menurutnya, Jakarta saat ini memiliki kecepatan akses internet 7,3 Mbps. Kecepatan tersebut di ASEAN sudah nomor dua dan hanya di bawah Singapura. Itu artinya, akses internet kita seperti diklaim menteri, sudah lebih baik dibandingkan Kuala Lumpur (Malaysia) maupun Bangkok (Thailand).
Namun bila dibandingkan secara keseluruhan Indonesia masih tidak merata. Hal itu mengingat di daerah Indonesia Timur terutama akses internetnya masih sangat rendah. "Tapi itu 7,3 Mbps baru di Jakarta saja. Di Maluku dan Papua masih 300 Kbps," sesal Rudiantara.
Untuk itulah, menurut dia, pemerintah mengembangkan Palapa Ring. Proyek Palapa Ring merupakan program pemerintah yang akan menjadi tulang punggung bagi infrastruktur jaringan broadband di Indonesia sehingga lebih merata.
Proyek ini ditargetkan akan menghubungkan 516 kabupaten dan kota di seluruh Tanah Air dengan fiber optik pada 1 Januari 2019. Melalui infrastruktur tersebut ditargetkan dapat menyediakan kecepatan akses 20 Mbps di perkotaan dan 10 Mbps di pedesaan.
Proyek Palapa Ring terbagi dalam tiga paket, yakni Paket Barat, Tengah dan Timur. Dari tiga paket palapa ring tersebut, untuk Barat dan Tengah, telah ditandatangani proyeknya dan segera dibangun.
![]() |
Untuk paket Barat dimenangkan oleh Konsorsium Moratel-Triasmitra dengan komposisi; PT Moratelematika Indonesia sebesar 90% dan PT Ketrosden Triasmitra 10%. Paket Barat ini menjangkau wilayah Riau dan Kepulauan Riau (sampai dengan Pulau Natuna) dengan total panjang kabel serat optik mencapai 2.000 km.
Paket tengah dimenangkan oleh Konsorsium Pandawa Lima dengan komposisi; PT LEN (Ketua Konsorsium) sebesar 51%, PT Teknologi Riset Global Investama (TRG) 34%, PT Sufia Technologies 5%, PT Bina Nusantara Perkasa (BNP) 5%, dan PT Multi Kontrol Nusantara sebesar 5%.
Paket Tengah menjangkau wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara (sampai dengan Kep. Sangihe-Talaud) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.700 km. Sementara untuk Palapa Ring Paket Timur, tendernya baru akan digelar di kuartal ketiga 2016 ini bersamaan dengan program pembangunan jalan Kementerian Pekerjaan Umum (PU). (rou/ash)
