Hal tesebut diakui CEO MatahariMall Hadi Wenas. Di toko onlinenya, metode pembayaran lewat transfer ATM paling banyak dipilih. Sementara pembayaran lewat dompet digital berada diposisi terbawah.
Menurutnya, metode transfer ATM tidak simple. Ada banyak tahap yang harus dilalui konsumen hingga berhasil melakukan transaksi belanja online.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, pihaknya tengah berupaya menggenjot penggunaan dompet digital di MatahariMall agar memudahkan konsumennya dalam bertransaksi. Salah satunya dengan menggandeng layanan pembayaran digital Dompetku+.
Layanan besutan Indosat Ooredoo ini dinilainya dapat memberikan kemudahaan konsumen. Sebab konsumen tidak harus menjadi pelanggan operator yang identik berwarna merah dan kuning itu untuk bisa menggunakannya.
"Awalnya saya pesimistis, karena selama ini dompet digital hanya untuk pelanggan atau nasabah sendiri-sendiri. Dompetku+ rupanya dapat digunakan oleh nasabah bank dan pelanggan operator manapun. Itulah kenap kami bekerjasama," turur pria berkacamata ini.
Rencananya, MatahariMall akan menerapkan metode pembayaran digital untuk transaksi melalu cash on delivery (COD) di luar Jakarta. Saat ini pelanggannya langsung memberikan pembayaran tunai ke pihak kurir ekpedisi.
Hal tersebut dinilai Wenas memiliki banyak rentan diselewengkan. Selain itu untuk masuk ke kantong MatahariMall dirasa terlalu lama, karena prosesnya jadi lebih panjang.
"Ketika barang diterima, konsumen cukup membayar lewat Dompetku+, alhasil uang akan langsung masuk ke rekening kami," tandasnya. (afr/ash)











































