Maka terhitung sejak Desember 2014 lalu, dibentuklah divisi baru yang khusus menangani produk seluler untuk pelanggan bukan manusia. Sejauh ini, upaya itu telah membuahkan hasil yang cukup lumayan.
Menurut Vice President M2M Bussines Telkomsel Jaka Susanta, dalam setahun terakhir, pihaknya telah berhasil menggaet 135 lebih perusahaan yang menggunakan jasanya untuk lebih dari 100 ribu pelanggan M2M korporat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesembilan perusahaan yang dimaksud adalah armada layanan pesan antar KFC, Berrybenka, Wingstop, Carl's Jr., Bakmi GM, Domino Pizza, Hoka-Hoka Bento, McDonald's serta beberapa partner reseller sepeda motor seperti RTX dan Bintang Motor.
Mereka adalah perusahaan yang menggunakan layanan T-Bike, layanan M2M untuk memonitor, memandu, dan mengendalikan sepeda motor dari jarak jauh. Layanan ini merupakan pengembangan dari T-Drive untuk kendaraan mobil.
Menurut Jaka, layanan M2M yang telah dihadirkan Telkomsel bukan hanya untuk mobil dan motor, tapi juga layanan lainnya seperti pemantau meteran listrik, air, anak sekolah, dan mesin EDC.
Dengan besarnya potensi pelanggan baru dari sektor non-human ini, Telkomsel optimistis bisa jadi penguasa pasar di sektor itu. Target yang dicanangkan pun tak main-main, lima kali lipat dari pelanggan M2M yang ada saat ini.
"Target kami sampai akhir tahun ini bisa mendapatkan 500 ribu pelanggan M2M," ucap Jaka.
Telkomsel sendiri hingga saat ini telah melayani 152 juta pelanggan. Akhir 2016 nanti, diharapkan jumlah pelanggannya bisa menembus angka 160 juta dengan target pendapatan sekitar Rp 84 triliun hingga Rp 86 triliun. (rou/ash)