Smartfren: Tinggalkan CDMA Sama Saja Bunuh Diri
Hide Ads

Smartfren: Tinggalkan CDMA Sama Saja Bunuh Diri

Muhammad Alif Goenawan - detikInet
Rabu, 17 Feb 2016 17:17 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Meski tengah gencar menggarap implementasi jaringan 4G LTE di Indonesia, Smartfren Telecom mengaku belum akan meninggalkan layanan CDMA yang telah membesarkan namanya. Menurutnya, itu sama saja dengan bunuh diri.

"Smartfren akan terus menjaga bisnis CDMA sampai itu tidak menguntungkan lagi. Karena bagaimanapun juga, CDMA masih menguntungkan bagi kami. Kalau kami tinggalkan itu sekarang, sama saja dengan bunuh diri," tutur Roberto Saputra, Direktur Smartfren di Penang Bistro, Jakarta, Rabu (17/2/2016).

Hingga saat ini, jumlah pelanggan 4G Smartfren secara keseluruhan baru mencapai 1,2 juta dari total 13,5 juta pelanggan selulernya di seluruh Indonesia. Padahal di tahun 2015 lalu anak perusahaan Sinar Mas ini memiliki target pelanggan 4G mencapai 1,5 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena begini, banyak dari masyarakat Indonesia begitu juga dengan konsumen kami yang masih berpikir 'untuk apa sih 4G kalau 3G saja sudah cukup'. Tapi kami terus melakukan edukasi bahwa banyak manfaat yang bisa dirasakan dengan 4G, salah satunya adalah dengan VoLTE ini," tutur Roberto kemudian.

Untuk merawat bisnis CDMA, Smartfren coba membuktikan diri dengan menyiapkan perangkat Andromax terbaru yang masih akan mendukung jaringan layanan CDMA. Selain sudah bisa untuk 4G di frekuensi 2,3 GHz dan 800 MHz yang akan dipakai Smartfren, slot kartu pertamanya juga masih mendukung CDMA di frekuensi 800 MHz.

"Untuk bisa melakukan panggilan VoLTE tentu ia harus berada di titik-titik dimana ada 4G. Nah, kalau tidak ada, pengguna itu masih bisa mengandalkan jaringan CDMA itu tadi," tutur Sukaca Purwokardjono, Division Head Smartphone Business Smartfren, di kesempatan yang sama.

Saat ini jaringan 4G LTE Smartfren sendiri sudah hadir secara komersial di 85 kota. Smartfren pun mengklaim jika jaringan 4G LTE-nya menjadi yang terluas di Indonesia. (mag/rou)
Berita Terkait