Secara geografis, Indonesia diakui olehnya sebagai negara yang cukup berbahaya. Misalnya, Indonesia terkenal dengan jalur vulkanis dunia yang kerap dijuluki cincin api. Meski demikian, dibandingkan negara lain, Indonesia dianggap kurang perhatian pada bencana.
"Saya itu iri sama negara lain. Kita ini di negara yang ada jalur gunung berapi, cincin api, tapi kurang perhatiannya," sesal menteri yang akrab disapa Chief RA itu saat ditemui detikINET di kantor Kibar, Menteng, Jakarta, Kamis (11/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau nanti digital dividen, pertama kali yang saya lakukan, kurang lebih 2 x 10 MHz dialokasikan untuk alokasi spektrum khusus untuk jalur komunikasi bencana," ujarnya.
Digital dividen adalah istilah yang diberikan untuk alokasi frekuensi yang akan terbebaskan dari kapling 700MHz yang saat ini digunakan untuk televisi analog. Frekuensi 700MHz itu bakal menjadi lengang saat siaran televisi beralih ke siaran digital.
Nah, dari 112MHz yang bakal tersedia di spektrum itu, sekitar 20 MHz-nya akan disarankan untuk digunakan sebagai frekuensi darurat. Realokasi frekuensi itu akan tercakup dalam revisi Undang-Undang Penyiaran. Hal itu, menurut menteri akan dilakukan di tahun 2016 ini. (rou/rou)