LiFi, Penerus WiFi dengan Kecepatan Cahaya
Hide Ads

LiFi, Penerus WiFi dengan Kecepatan Cahaya

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Senin, 30 Nov 2015 07:22 WIB
Jakarta - Sebuah startup asal Estonia bernama Velmenni tengah menguji sebuah standardisasi baru pengganti WiFi, yang diberi nama LiFi. Jika WiFi menggunakan sinyal radio, LiFi menggunakan cahaya untuk mengirimkan data.

Kecepatannya pun disebut 100 kali lebih kencang ketimbang WiFi tradisional, atau bisa mencapai kecepatan 1 Gbps. Demikian seperti dikutip detikINET dari BBC, Senin (30/11/2015).

Memang, saat ini sudah ada beberapa standardisasi WiFi baru yang bisa mencapai kecepatan transfer data di atas 1 Gbps, namun belum populer di masyarakat. Sementara standardisasi WiFi yang saat ini lazim digunakan kecepatannya masih di kisaran puluhan hingga ratusan Mbps.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam percobaannya di laboratorium, teknologi LiFi ini bisa mencapai kecepatan transfer data sebesar 224 Gbps. Namun Velmenni mencobanya di lingkungan kantor, di mana banyak interferensi yang bisa mengurangi kecepatannya,

Istilah LiFi sendiri pertama dipopulerkan oleh Profesor Harald Haas dari Universitas Edinburgh, yang mendemonstrasikan teknologi tersebut di konferensi TED pada tahun 2011.

Saat itu, Haas menunjukkan sebuah video streaming menggunakan sebuah bola lampu LED. Haas menyebutkan bahwa di masa depan, miliaran bola lampu bisa dijadikan hotspot nirkabel.

LiFi punya satu keunggulan utama dibandingkan WiFi, yaitu tak menggunakan sinyal radio. Sehingga tak akan mengganggu jalur komunikasi lain, seperti yang digunakan di pesawat terbang.

Namun tentu LiFi juga punya kelemahan, seperti teknologi ini tak bisa digunakan di luar ruangan yang terkena sinar matahari, karena akan mengganggu transmisi sinyalnya.

Belum diketahui kapan kira-kira teknologi ini bisa diaplikasikan untuk publik. Semoga saja bisa terwujud dalam waktu dekat.

(asj/rou)