XL Axiata telah meresmikan data center keempatnya yang berlokasi di Balikpapan, Kalimantan Timur. Meski 100% didesain dan dibangun oleh putera-puteri Indonesia, operator seluler ini tetap menerapkan standar internasional.
Data Center XL di Balikpapan tepatnya berlokasi di Gunung Rambutan. Didirikan di atas lahan seluas 661 meter persegi. Luas bangunan sendiri sekitar 320 meter persegi.
Direktur Digital Services XL Ongki Kurniawan mengatakan data center tersebut mengusung desain modular. Hal ini menjadikannya sebagai data center pertama di Indonesia yng mengusung desain tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika terjadi pertumbuhan bisnis, baik itu permintaan dari pemerintah ataupun dari kalangan swasta. XL dapat deegan mudah menambahkan kapasitasnya," ujarnya.
Dalam membangun data center ini, XL Axiata hanya membutuhkan waktu selama 3 bulan. Dijelaskan oleh Arkav Juliandri, GM Cloud and Business Development Digital Services XL, hal tersebut dikarenakan pemakaian material dinding knock down sehingga mudah dan cepat dibangun.
Data center XL Balikpapan saat ini mampu menampung 14 rak. Nantinya akan ditempatkan sistem pendingin Xrow disekitar rak. Agar terjaga hawa dinginnya, XL memagari area rak server dengan plastik vinyl khusus.
"Plastik vinyl ini standar Google. Mampu menahan hawa dingin dengan baik. Namun dampat membebaskan udara panas ke luar," jelas Arkav.
Keamanan pun penjadi perhatian penting XL. Dan karena faktor ini pula yang membuat mereka menempatkan data center di Gunung Rambutan. Lokasi ini dinilai memiliki keamanan yang sangat baik.
Dikatakan Arkav akses menuju data center hanya ada satu jalur, jauh dari vandalisme, dan banyak sekuriti yang wara-wiri. Di area data centernya sendiri, pengontrolan berlapis.
"Setiap yang masuk terkontrol, karena siapapun yang mengakses dapat termonitor. Tak hanya dari pos keamanan, juga dari data center Surabaya," jelasnya.
Lebih lanjut Arkav mengatakan lokasi data center yang berada di atas bukit membuat terbebas dari banjir. Karena dikelilingi tower BTS dan stasiun televisi membuat data center ini terlindungi dari ancaman petir.
Guna menangkal kebakaran, XL menggunakan fm200 yang menjadi standar dunia. Fm200 ini dapat memadamkan api tanpa merusak data yang ada di server. Soal serangga dan asap, XL pun telah menangkalnya lewat ventilasi khusus.
Terkait suplay listrik, XL menjanjikan data centernya tak akan terpengaruh oleh masalah kekurangan pasokan listrik yang kerap melanda Kota Balikpapan. Mereka mempertahankan prinsip zero downtime.
"Kami memiliki pasokan listrik cukup besar 53 kva. Ketika listrik PLN padam, maka akan berpindah 3,5 detik ke genset. Tetapi di saat itu, data center dibackup UPS. Maka downtime 3,5 detik menjadi zero," ujar Arkav
Agar lebih menjamin kehandalan, data center XL telah dilengkapi sertifikasi dari badan dari dalam negeri maupun internasional. "Kami sudah mengantongi ISO/IEC 27001 untuk keamanan. Ada juga ISO/IEC 20000-1, Uptime III Design dab MAWAS ID," pungkas Arkav.
(rou/rou)