Menkominfo Rudiantara menegaskan, untuk frekuensi saat ini yang memungkinkan bisa digunakan adalah 900 MHz. Itu pun kesepakatannya langsung diatur antara Google dan operator yang digandengnya di Indonesia: Telkomsel, XL Axiata dan Indosat.
"Kita tak mengeluarkan frekuensi baru, jadi kerjasamanya langsung dengan operator. Kemudian (kalau) mereka butuh frekuensi 700 MHz, kita harus bicara dengan digital deviden," kata Rudiantara saat menyaksikan penandatanganan kesepakatan antara tiga operator Indonesia dan Google di Lab X, Rabu (28/10/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Interkoneksinya masuk ke operator. Ada di dalam negeri, data aman," ujar Chief RA -- sapaan akrabnya .
Sementara Ivan C. Permana, VP Technology & System Telkomsel mengutarakan, cara kerja balon Loon Google adalah dengan membawa perangkat BTS LTE ke angkasa.
Kemudian balon tersebut akan terbang setinggi 20 km di atas permukaan tanah. Nah, ketika melewati wilayah Indonesia maka akan memancarkan sinyal LTE ke bawah.
"Jadi kita pasang balonnya di atas, kan memancarkan sinyal LTE nih BTS. Nah, BTS selain sinyal LTE perlu uplink, dan uplinknya nanti ke arah ground station yang akan dipasang di site Telkomsel. Jadi di site Telkomsel yang meneruskan uplinknya," jelasnya.
"Analogi sederhananya itu seperti BTS tambahan. Tapi BTS tambahan di udara," timpal Dirut Telkomsel Ririek Adriansyah di tempat yang sama.
(ash/asj)