Telkomsel angkat bicara seputar gagasan pemerintah yang mendorong operator telekomunikasi berbagi infrastruktur atau infrastucture sharing. Menurut Direktur Utama Telkomsel, Ririek Ardiansyah, pihaknya tidak resisten soal infrastruktur sharing, asal dengan beberapa kondisi.
Ririek mengatakan konsep berbagi infrastruktur telekomunikasi, misalnya menara base transceiver station (BTS) atau radio access network (RAN), sebaiknya diatur sedemikian rupa agar tidak menggugurkan kewajiban pembangunan masing-masing operator. Sehingga tidak merugikan operator yang sudah lebih dulu memiliki coverage.
"Kalaupun memang mesti sharing, harus dibuat sedemikian agar tak merugikan operator yang sudah punya coverage dulu. Harus diyakinkan bahwa ada skema tertentu yang mewajibkan operator untuk membangun. Supaya tidak hanya mengandalkan sharing dan operator jadi saling menunggu," papar Ririek di Manado.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebaiknya diserahkan B2B, tidak mandatory. Difasilitasi secara aturan, tapi kesepakatannya harus B2B," pungkas Ririek. Ditanya soal apakah sudah ada pembahasan kerjasama tersebut di antara Kominfo dengan operator, Ririek mengatakan sudah ada, namun belum terlalu detail.
Sebelumnya, Menkominfo Rudiantara mengungkap rencana mendorong infrastructure sharing yang lebih aktif. Maksudnya, operator bukan cuma berbagi BTS saja, tapi bisa berbagi RAN. Menurutnya, infrastructure sharing akan berdampak penghematan investasi senilai sekitar USD 200 miliar.
(fyk/fyk)