Roberto Saputra, Direktur/Chief Brand Officer Smartfren menyatakan, saat ini pihaknya masih sulit mengungkapkan angka jika ditanya berapa jumlah pelanggan 4G Smartfren yang dimiliki. Pasalnya, banyak pengguna 4G dan CDMA Smartfren tumpang tindih, lantaran menggunakan satu SIM card.
"Cuma yang bisa kita bilang, aktivasi kita 4G Smartfren sudah naik 2.000-3.000 unit per hari. Kita belum bisa menghitung secara khusus, ini 4G dan CDMA, karena network kita belum selesai," lanjutnya saat berbicang dengan sejumlah media termasuk detikINET di sela kunjungan ke pabrik LG Innotek di Seoul, Korea Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ekspansi 4G Smartfren selanjutnya bakal lebih digalakkan lagi ke kota-kota yang tak terlalu besar. Di sisi lain, kecepatan secara perlahan juga bakal ditingkatkan.
Β
Sejak dirilis pada 19 Agustus 2015, 4G LTE Smartfren sekarang sudah komersialisasi di Jakarta, Bogor, Bandung, Cirebon, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Madiun, Jember, Bali, Medan, Aceh, Padang, Pekanbaru, Batam, Palembang, Lampung, Banjarmasin, Makassar serta Manado.
Dengan sederet kota tersebut, Smartfren pun didapuk Open Signal sebagai operator di Indonesia yang memiliki jaringan 4G terluas dengan cakupan sekitar 78% dan berada di posisi ke-32 dunia.
"Target tahun ini 1,5 juta dari segi device sudah terhubung 4G Smartfren. Sekarang baru 20% dari target, tapi Ini masih ada beberapa bulan lagi. Caranya? Edukasi," tegas Roberto.
Banyak pelanggan disebut masih belum teredukasi sepenuhnya tentang benefit 4G. Di benak pelanggan, kecepatan jadi perbedaan 4G dengan 3G.
"Tapi karena tahu speed lebih kencang dan mereka sudah pakai media sosial itu sudah cukup sebenarnya. Jadi dengan 3G, 1-2 Mbps untuk media sosial sudah cukup lah. Makanya kita lagi encourage untuk penggunaan lebih banyak video. Nah enabler-nya mungkin lewat VoLTE (Voice over LTE), Cat6, kita lebih banyak video call," terang Roberto.
"Tapi memang basicnya tadi, agar orang lebih pakai, jaringannya harus lebih bagus dulu agar orang lebih enjoy," imbuhnya.
Dari data kuartal II 2015, 4G Smartfren disokong oleh sekitar 6.500 BTS dan menggunakan dua rentang frekuensi: 5 MHz di spektrum 850 MHz untuk Frequency Division Duplex (FDD) LTE dan 30 MHz menggunakan spektrum 2.300 MHz dengan teknologi Time Division Duplex (TDD) LTE .
Sementara soal kecepatan, Roberto menyebut 4G Smartfren ditargetkan bisa berlari di kisaran 2-20 Mbps. "Kita bilang speed itu sudah given lah, kalau di teknologi 4G speed menurut saya yang acceptable di atas 8 Mbps, tapi range yang acceptable adalah 2-20 Mbps. Itu bentang atas, bentang bawah," kata Roberto.
"Seringkali teman-teman salah arti wah Smartfren tak mau compete di speed, padahal tidak begitu. Speed sudah given di 4G, karena kalau 4G speed jelek ya gak usah pakai 4G," pungkasnya.
(ash/rou)