Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Profil
Kisah Srikandi Telekomunikasi dari Indonesia Timur
Profil

Kisah Srikandi Telekomunikasi dari Indonesia Timur


Ardhi Suryadhi - detikInet

Venusiana Papasi mendapat penghargaan Satya Lencana Pembangunan dari Menkominfo Rudiantara. (Ist.)
Jakarta - Tak banyak perempuan yang bergelut di dunia network operation industri telekomunikasi yang umumnya di dominasi laki-laki ini. Apalagi di alam Papua yang terkenal ganas dengan kontur daerah yang berbukit hutan serta akses yang sangat minim.

Namun hambatan itu nyatanya mampu dilalui oleh salah satu srikandi telekomunikasi ini. Venusiana Papasi -- nama sosok tersebut -- sukses membuktikan jika seorang wanita mampu berprestasi di tengah industri dan alam yang keras.

Venus yang saat ini menjabat sebagai Executive Vice President Telkomsel Jabotabek Jabar pun baru saja diganjar penghargaan Satya Lencana Pembangunan dari Menkominfo Rudiantara dalam perayaan Hari Bhakti Postel ke-70 bersama dua koleganya: Bona L.P. Parapat selaku EVP Telkomsel area Pamasuka (Satya Lencana Pembangunan) dan Yetty Kusumawati -- EVP Telkomsel Area Jawa Bali (Satya Lencana Wira Karya).
Β 
Ketiga penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada orang-orang yang telah memajukan industri Postel dengan ide-ide kreatif yang berdampak pada kemajuan bangsa serta berpartisipasi aktif dalam penunjang perkembangan Teknologi Informasi & Komunikasi di Indonesia.
Β 
β€œPenghargaan ini merupakan refleksi dari tiap insan Telkomsel, dimana selain menjalankan tugas perusahaan kamipun mengemban kewajiban untuk berkarya untuk negeri memajukan telekomunikasi Indonesia,” ungkap Venus.

Venus sendiri memulai lembaran karirnya dengan tekad memajukan tanah kelahirannya, Papua, yang saat itu masih cukup terbelakang dalam hal akses telekomunikasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memang, perempuan masih minoritas di industri ini. Apalagi di Papua yang juga punya tantangan alam tak kalah hebat jika berbicara soal pembangunan infrastruktur.
Β 
Kondisi tersebut menjadi kesehariannya sejak ditempatkan sebagai Head of Network Indonesia Timur sejak tahun 1999 sekaligus menjadikannya perempuan pertama yang memimpin pembangunan akses telekomunikasi di wilayah tersebut.
Β 
Di bawah tangan dinginnya, Venus menjadikan seluruh kabupaten di Indonesia Timur terbuka akses komunikasi pada akhir tahun 2004, dimana saat itu untuk mendirikan satu Base Transceiver Station (BTS) saja diperlukan upaya yang ekstra luar biasa, seperti mengangkut peralatan dengan helikopter, membuka wilayah terpencil bahkan terluar.
Β 
Prestasi ini membawanya menjadi orang nomor satu di bidang Network Telkomsel pada tahun 2005 sebagai VP Network Operations Telkomsel, Venus mengemban tanggung jawab untuk keseluruhan roll out jaringan operator nomor enam dunia, yang saat ini jaringannya sudah memiliki 86.000 BTS yang menjangkau sekitar 98% wilayah populasi di Indonesia.
Β 
Tak hanya membangun jaringan di area timur Indonesia dedikasi dan kerja kerasnya ditunjukannya saat memegang tanggung jawab sebagai Team Leader recovery jaringan seluler jalur Barat Sumatera – Tsunami Aceh tahun 2004 (Meulaboh - Tapaktuan - Simeuleu).

Kerusakan parah mengakibatkan unsur vital seperti listrik, air dan telekomunikasi lumpuh total, namun berkat kesigapannya akses telekomunikasi kembali pulih sehingga masyarakat, relawan, pemerintah dan wartawan kembali terbuka akses komunikasi untuk percepatan pemulihan bencana.
Β 
Kini perjuangan srikandi yang pernah mengecap pelatihan mobile seluler di Jerman ini tidak berhenti sampai di situ, dedikasinya di bidang telekomunikasi dibuktikan lewat jabatannya sebagai EVP Telkomsel Area Jabotabek Jabar, Venus mencetak pertumbuhan double digit selama empat tahun berturut–turut sejak 2012.

Hal ini ditunjang dengan strateginya memodernisasi jaringan telekomunikasi sehingga platform tersebut siap untuk memfasilitasi kebutuhan jaringan pita lebar yang kaya bandwidth. Penyiapan platform tersebut terbukti efektif hingga hadirnya jaringan 4G/LTE di tengah masyarakat Indonesia yang mensejajarkan Indonesia dengan negara-negara maju di berbagai belahan dunia.
Β 
Sampai akhirnya rekam jejak selama 20 tahun Venus tersebut, dinilai pemerintah Indonesia layak untuk menyandang penghargaan Satya Lencana Pembangunan.

(ash/rns)







Hide Ads