Ultra LTE sendiri tak lain merupakan wujud peningkatan pelayanan dari Bolt yang telah mengupgrade jaringan 4G LTE-nya dengan teknologi advanced mobile network (4G LTE-A) pada bulan April 2015 lalu. Meski begitu, jaringan yang berjalan di frekuensi 2,3 GHz ini hanya dapat dinikmati oleh handset yang masuk ke dalam kategori 6 (cat 6).
Chief Technology Officer Internux Devid Gubiani mengatakan bahwa untuk saat ini perangkat berteknologi 4G LTE cat 6 yang beredar di pasaran hanya Samsung Galaxy Note 5.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan Ultra LTE tadi di atas kertas Bolt mengklaim mampu menembus kecepatan hingga 300 Mbps. Namun, ketika diuji secara langsung di lokasi acara menggunakan aplikasi Ookla Speedtest, kecepatan download yang ditawarkan 'hanya' 194,05 Mbps dan upload 9,87 Mbps.
"Kecepatan internet yang tinggi bisa dicapai dengan dukungan perangkat yang baik juga. Kita bisa unduh file 1 GB dalam 40 detik dan memainkan streaming video 4K," tambah David.
Untuk bisa menikmati layanan baru ini, pelanggan bisa membeli paket internet Super Flex yang tersedia dalam tiga pilihan, yakni Lite Package mulai dari 1,5 GB seharga Rp 29.000, Basic Package mulai dari 8 GB senilai Rp 99.000, dan Convinient Package mulai dari 55 GB seharga Rp 600.000.
(ash/ash)