Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Palapa Ring Bisa Bikin Tarif Internet Turun Drastis

Palapa Ring Bisa Bikin Tarif Internet Turun Drastis


Achmad Rouzni Noor II - detikInet

Ilustrasi (gettyimages)
Jakarta - Menkominfo Rudiantara optimistis, dengan kembali digebernya program Palapa Ring, diharap bisa membawa dampak positif berupa penurunan tarif internet, khususnya di wilayah Indonesia bagian timur yang masih tinggi disparitasnya.

"Nantinya kalau kita sudah bangun Palapa Ring, bukan berarti zonasi nggak ada lagi, tapi mungkin perbandingannya satu berbanding 1,1 di wilayah timur. Jadi nggak sampai dua kali lipatnya. Mungkin nanti cuma lebih mahal 10% saja," ujarnya saat ditemui detikINET di kediamannya.

Dijelaskan olehnya, penurunan tarif bisa terjadi karena pemerintah akhirnya terpaksa turun tangan setelah proyek ini mangkrak sepuluh tahun lamanya. Menteri optimistis program ini harus terealisasi karena nanti akan ikut disubsidi pemerintah dari dana Universal Service Obligation (USO).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi, gap atau selisih pembangunan tidak terlalu besar bagi operator, karena sebagian sudah disubsidi pemerintah. Berapa besar subsidinya nanti tergantung dari proposal para pemenang tender," imbuhnya.

Secara hitung-hitungan, jika Palapa Ring terbangun, disparitas harga tidak akan terlalu signifikan karena nantinya infrastrukturnya bisa digunakan bersama. Prinsipnya, Palapa Ring bisa mengurangi biaya yang harus dikeluarkan masing-masing operator untuk membangun infrastruktur.

"Sharing itu bisa mulai aktif dan pasif. Nah, yang pasif kan sudah jalan. Kalau teman-teman operator mau aktif, kita dorong regulasi. Sebetulnya pemerintah nggak rugi soal sharing frekuensi, masing-masing kan sudah bayar ke pemerintah. Sudah bayar mau disharing lagi ya silakan saja. Kecuali, mau sharing di wilayah sini sama operator itu jadi frekuensi fee diturun-turunin. Itu baru nggak boleh," papar Rudiantara.

Kemudian dari sisi perizinan, selain lisensinya dimodifikasi oleh Kominfo, perizinan untuk landing right juga akan dikeluarkan pemerintah daerah setempat. "Pemda harus mengizinkan lah, wong Pemda juga yang meminta. Kalau nggak gitu kita nggak maju-maju nih. Itu juga awal-awalnya ribet, saya yang turun tangan," kata menteri.

"Jadi ini kemajuan, dulu mana ada katakanlah di pemerintah mau menjamin model bisnis telekomunikasi. Saat ini kan pemerintah hanya menjamin model-model yang seperti listrik. Kenapa saya juga bisa begini, karena saya dulu di PLN (sebagai Wadirut) jadi tahu prosesnya," lanjut dia.

Saat ini, rencana pengerjaan proyek besar itu telah selesai pada tahap prakualifikasi tender proyek, dimana telah dinyatakan ada sekitar delapan perusahaan maupun konsorsium pemenang tender yang akan menggarap tiga paket yakni di wilayah Barat, Tengah, dan Timur.

Untuk wilayah Barat, akan direntangkan fiber optik bawah laut sepanjang 1.122 kilometer. Di wilayah Tengah, bakal digelar serat optik baik darat maupun laut sepanjang 1.676 kilometer. Sementara, di paket wilayah Timur, panjang kabel optik sekitar 5.681 kilometer di laut dan darat.

"Selesai ini akan ada 50-60 ibu kota atau kabupaten yang akan terhubung dengan internet. Tahun depan sudah harus mulai dibangun dan selesai dua tahun. Pokoknya 2019 nanti, broadband harus kelar," katanya.

Palapa Ring ini merupakan proyek besar pembangunan jaringan utama di seluruh wilayah Indonesia untuk bisa terkoneksi dengan internet sekaligus target Rencana Pita Lebar Indonesia 2014-2019. Nantinya, masyarakat pedesaan bisa menikmati internet dengan kecepatan 10 Mbps dan 20 Mbps bagi masyarakat perkotaan.

(rou/fyk)





Hide Ads