Smartfren resmi menggelar layanan 4G LTE-A di 22 kota di Indonesia yang bisa diakses melalui perangkat Andromax. Di luar Andromax, handset lain nyatanya juga bisa mengakomodir layanan internet cepat ala operator itu. Hanya saja, ada syarat yang harus dipenuhi. Apa itu?
Dalam menggelar layanan 4G LTE-A miliknya Smartfren menggunakan LTE Time Division Duplex (TDD) di frekuensi 2.300 MHz dan Frequency Division Duplex (FDD) pada frekuensi 850 MHz. Dengan penggabungan dua frekuensi tadi (carrier aggregation), kecepatan yang ditawarkan bisa melebihi kecepatan 4G LTE pada umumnya.
Munir Syahda Prabowo, Head of Network Special Project Smartfren mengatakan dengan pita lebar 5 MHz di frekuensi 850 MHz di atas kertas kecepatan yang ditawarkan berada di kisaran 2 Mbps hingga 20 Mbps. Sementara di frekuensi 2300 MHz kecepatannya antara 2 Mbps hingga 100 Mbps, tergantung seberapa dekat dengan base station (BTS).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Munir pun memberi contoh salah satu handset yang dimaksud adalah Galaxy Note 4 milik Samsung. Tak cukup sampai di situ, sebisa mungkin perangkat tersebut harus berbasis CDMA.
Hal ini dikarenakan teknologi 4G LTE untuk saat ini hanya sebatas menyediakan layanan data, belum bisa dipakai untuk layanan voice (telepon dan SMS). "Ya kalau mau pakai untuk data saja silahkan. Kalau mau telepon pun bisa pakai layanan WhatsApp call dan sebagainya, tapi ya tidak maksimal," ujar Munir.
Maka dari itu, ia dan pihaknya berkeinginan untuk mendorong pertumbuhan 4G LTE di Indonesia. "Nah, setelah 4G LTE ini tidak ada lagi CDMA dan GSM. Cara menyajikan layanan voice akan seragam, yakni melalui VoLTE (Voice over LTE)," tambah Munir.
Pun begitu, dengan tegas Munir mengatakan bahwa VoLTE ini tidak bisa segera terwujud dalam waktu dekat. Di akhir tahun 2015 diprediksi baru akan ada chipset yang mendukung layanan telepon super jernih itu.
(rou/rou)