Pada periode itu, seperti dikutip dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin (3/8/2015), emiten dengan kode saham FREN ini mengalami kerugian kurs mata uang asing Rp 346,6 miliar. Berbanding terbalik dengan periode sama tahun lalu yang mencatatkan keuntungan sebesar Rp 83,73 miliar.
Pemicu lain dari naiknya kerugian Smartfren adalah raihan pendapatan selama semester I-2015 hanya Rp 1,519 triliun atau naik 6% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 1,432 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kinerja Smartfren di semester I-2015 ini bisa dikatakan melambat jika dilihat prestasi di periode sama 2014. Pada semester I 2014, Smartfren berhasil menekan kerugian yang dideritanya hingga 22% menjadi Rp 652,14 miliar dari posisi Rp 831 miliar di periode sama 2013.
Keberhasilan menekan kerugian karena meraih pendapatan sebesar Rp 1,43 triliun sepanjang semester pertama 2014 atau naik 26% dibandingkan posisi sama tahun lalu sebesar Rp 1,13 triliun.
(rou/rou)