4G Telkomsel 'Pindah Rumah' ke 1.800 MHz
Hide Ads

4G Telkomsel 'Pindah Rumah' ke 1.800 MHz

Achmad Rouzni Noor II - detikInet
Rabu, 29 Jul 2015 16:10 WIB
(tengah) Hendri Mulya Sjam (rou/detikINET)
Jakarta - Telkomsel nantinya tak lagi menempati spektrum 900 MHz untuk menggelar 4G. Operator seluler itu lebih memilih untuk boyongan pindah rumah ke 1.800 MHz setelah penataan usai akhir tahun ini.

"Setelah rearrangement selesai, kami akan pindahkan semua yang di 900 MHz ke 1.800 MHz," kata Hendri Mulya Sjam, Senior Vice President LTE Project Telkomsel di Wisma Mulia, Jakarta, Rabu (29/7/2015).

Anak usaha Telkom dan SingTel itu saat mengomersialisasikan 4G pertama kali 8 Desember 2014 lalu menggunakan spektrum 900 MHz. Namun berhubung cuma punya lebar pita 7,5 MHz dan hanya bisa digunakan 5 MHz, alhasil 4G yang digelar cuma bisa maksimal di lima kota.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelima kota tersebut adalah Jakarta, Bali, Medan, Bandung, Surabaya. Sedangkan Lombok dan Makassar sudah menggunakan spektrum 1.800 MHz.

Keterbatasan spektrum itu membuat akses pita lebar yang ditawarkan hanya maksimal 36 Mbps. Sementara di 1.800 MHz, dari total 22,5 MHz yang dimiliki, Telkomsel mengalokasikan 10 MHz. Sehingga akses pun lebih cepat, bisa lebih dari 70 Mbps atau dua kali lipatnya.

"Setelah satu bulan off karena Ramadan dan Lebaran, sekarang mulai lagi Agustus ini untuk rearranngement di kota berikutnya. Biar sama dengan coverage existing," jelasnya.

Penataan di 1.800 MHz ini ditargetkan rampung akhir November 2015. Dengan demikian, akhir tahun nanti jaringan 4G yang dirasakan pengguna Telkomsel dipastikan akan jauh lebih kencang.

Lantas yang jadi pertanyaan, bagiamana dengan nasib frekuensi di 900 MHz? Hendri sendiri belum mau mengungkap strategi dan teknologi apa yang akan dilakukan untuk spektrum itu nantinya.

"Nanti saja kita lihat di 900 MHz mau kita gunakan untuk teknologi apa. Sementara mungkin dibiarin dulu," ujarnya.

Keputusan untuk mengalihkan 4G ke 1.800 MHz kemungkinan besar karena Telkomsel masih harus menunggu lama untuk dapat limpahan spektrum bekas Flexi di 850 MHz.

Pasalnya, aksi tukar guling slot frekuensi bersama Smartfren diperkirakan baru akan rampung dua tahun lagi. Dengan demikian, baru di tahun 2017 Telkomsel bisa genap memiliki lebar pita 10 MHz setelah proses rearrangement ini kelar.

Dalam catatan Hendri, Telkomsel sejauh ini telah berhasil membukukan sekitar 800 ribu pengguna 4G, dimana 63% di antaranya atau lebih dari 500 ribu pelanggan berasal daerah Jakarta dan sekitarnya.

Sementara sisanya tersebar di enam kota lainnya, seperti Bandung 12%, Bali 6%, Surabaya 13%, Lombok 1%, Medan 3% dan Makassar 2%. Untuk melayani pelanggan 4G itu Telkomsel sudah membangun 1.200 eNode B untuk infrastruktur jaringannya.

(rou/ash)
Berita Terkait