Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Menkominfo: Huawei Jangan Cuma Keruk Duit Indonesia

Menkominfo: Huawei Jangan Cuma Keruk Duit Indonesia


Achmad Rouzni Noor II - detikInet

Jakarta - Menkominfo Rudiantara meminta kepada Huawei Tech Investment agar tak cuma mengeruk duit dari pasar teknologi jaringan Indonesia, tapi juga mengembalikannya dalam bentuk peningkatan investasi melalui foreign direct investment.

Demikian ditegaskan menteri dalam sambutannya di sela acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian Kominfo dan Huawei di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (19/5/2015).

"Sebelum diundang MoU ini saya sudah bertemu petinggi Huawei empat bulan lalu. Waktu itu mereka mau paparan, tapi saya tidak mau. Saya maunya kita langsung bicara bisnis saja," ujarnya.

"Jika kita bicara bisnis, kita bicara angka. Dari situ baru bisa kita jabarkan strateginya. Itu cara saya. Saya tidak suka dengan cara MoU-MoU-an. Langsung saja dengan action plan. Saya terbiasa dengan cara korporat," lanjut menteri yang akrab disapa Chief RA itu.

Sebelum menjabat sebagai Menteri Kominfo, Rudiantara sering bertemu Huawei dalam kapasitasnya sebagai petinggi operator seluler yang menggunakan jasa vendor teknologi itu untuk proyek pembangunan jaringan.

"Sejak masuk Indonesia 12-13 tahun yang lalu, Huawei sudah berkembang pesat jadi market leader. Sudah banyak keuntungan yang dinikmati dari sini. Huawei tak bisa mengabaikan Indonesia," lanjutnya lagi.

Menteri pun meminta agar Huawei membangun salah satu pusat inovasi teknologi dunianya di Indonesia. Dana itu bisa dialokasikan dari biaya riset pengembangan tahunan.

"Sejauh ini mereka sudah punya 45 innovation center, saya minta yang ke-46 dibangun di Indonesia. Kalau mereka punya keuntungan USD 40 miliar dari global dan misalnya Indonesia USD 1 miliar, tinggal mereka alokasikan saja 2,5 persennya buat Indonesia," tegas menteri.

Sebagai imbal balik, Menkominfo menjanjikan kepada Huawei kemudahan untuk izin kerja bagi para ekspatriatnya melalui lobi sesama menteri melalui Kementerian Tenaga Kerja.

Menurut Sheng Kai, CEO Huawei Indonesia, pihaknya sejak 2013 telah bekerja sama dengan Kominfo dalam mengembangkan pendidikan dan penelitian di bidang teknologi informasi komunikasi (TIK).

Ia menegaskan, Huawei telah memberdayakan SDM-SDM lokal melalui penguatan industri aplikasi dan konten yang diharapkan akan mentransformasi masyarakat Indonesia bukan hanya menjadi pasar yang pintar tetapi juga sebagai industri yang memiliki kemandirian melalui pertumbuhan ekonominya yang kuat.

"Simbiosis ini pada jangka panjang akan menyehatkan industri TIK bukan hanya di tingkat nasional tetapi di level global. Melalui Innovation Centers yang akan dibangun oleh Huawei diharapkan dapat dimanifestasikan melalui teknologi yang akan hadir antara lain dalam bentuk aplikasi dan konten," paparnya dalam acara yang sama.

Penandatangan MoU antara Kominfo dan Huawei ini juga dihadiri Basuki Yusuf Iskandar, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kominfo serta disaksikan oleh Wang Li Ping, Konsulat Bidang Ekonomi dan Niaga, Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia, serta David Wang selaku Presiden Global Government Affairs Huawei Technologies.

Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan dari beberapa universitas, instansi pemerintah, pelaku industri dan mahasiswa yang berpartispasi dalam program pelatihan Huawei Certified Network Associate (HCNA) di Pusat TIK National (Pustiknas), Ciputat, Tangerang Selatan.β€Ž

(Achmad Rouzni Noor II/Ardhi Suryadhi)





Hide Ads