Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Erik Bicara Soal Next CEO, Caplok Tri, dan Buyback Indosat

Erik Bicara Soal Next CEO, Caplok Tri, dan Buyback Indosat


- detikInet

Erik Meijer (rou/inet)
Jakarta -

Erik Meijer bicara tentang kemungkinannya menjadi the next CEO, rencana akuisisi Hutchison 3 Indonesia (Tri), serta peluang Indonesia untuk membeli kembali (buyback) Indosat.

Ketika berkunjung ke markas detikcom, Erik yang ditemani oleh sejumlah petinggi Indosat pun tak lepas dari berondongan pertanyaan terkait masa depan dirinya dan rencana ekspansi perusahaan.

Setelah meninggalkan perusahaan telekomunikasi itu dua tahun lalu, suami dari artis Maudy Koesnaidi ini pun comeback. Ia tak lagi menempati posisi direksi di Indosat, namun loncat ke induk perusahaannya, Ooredoo Group.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sesuai dengan keahliannya di bidang pemasaran, ia pun dipercaya sebagai penasihat perusahaan asal Qatar tersebut untuk urusan brand marketing. Tepatnya sebagai Strategic Brand Advisor.

Sekilas, posisi itu terkesan kurang mentereng. Namun kalau kita jeli, posisi yang kelihatannya tidak penting itu justru bisa jadi batu loncatan untuk ke jenjang puncak berikutnya: sebagai CEO perusahaan.

Tidak percaya? Posisi sebagai advisor pernah dilakoni seorang Hasnul Suhaimi saat loncat dari Indosat ke XL Axiata. Selama beberapa bulan, Hasnul memegang jabatan itu sebelum akhirnya ditetapkan sebagai CEO XL hingga sembilan tahun lamanya.

Pun demikian dengan suksesornya di XL, Hasnul pun mendorong DIan Siswarini untuk 'magang' di induk perusahaan sebelum akhirnya menggantikan Hasnul sebagai CEO.

Saat disinggung mengenai hal ini ke Erik, yang bersangkutan hanya tertawa. Ia sudah biasa mendapat pertanyaan 'jebakan' semacam ini dari detikINET. "Pertanyaan yang jitu," kata dia. Selebihnya, ia hanya melontarkan senyuman yang bisa diartikan sebagai 'maybe yes, maybe yes'.

Pertanyaan berikutnya adalah soal konfirmasi mengenai rencana Indosat mengambil alih kepemilikan Hutchison 3 Indonesia. Rumor tentang akuisisi ini sudah terdengar jauh-jauh hari. Apalagi Li Ka shing, pemilik induk Tri di Hong Kong, berencana melepas kepemilikannya di Indonesia.

Indosat pun akhirnya disebut-sebut menjadi kandidat terkuat untuk menampungnya. Rumor pun menguat, karena tak lama setelahnya, Menkominfo Rudiantara mengeluarkan pernyataan akan membentuk Peraturan Menteri tentang Merger Akuisisi (PMA).

Dengan aturan ini, ia berharap jumlah operator seluler di Indonesia bisa mengerucut jadi tiga, atau maksimal empat. Dengan telah diakuisisinya Axis Telekomunikasi Indonesia oleh XL, dan Bakrie Telecom yang bergabung dengan Smartfren, itu artinya tinggal Tri saja yang masih available.

Isu Indosat akan mengakuisisi Tri pun semakin kencang setelah skema penataan frekuensi di 1.800 MHz membuat keduanya berdampingan. Tri 10 MHz, dan Indosat 20 MHz. Spektrum keduanya memang lebih kecil dibandingkan Telkomsel dan XL yang sama-sama 22,5 MHz.

Lantas, apa tanggapan Erik? Seperti biasa, yang bersangkutan hanya senyam-senyum saja. Namun ia seperti mengeluarkan kode karena mengamini pertanyaan detikINET. "Amiin..." singkat suami artis Maudy Koesnaidi itu.

Selanjutnya, Erik pun dimintai tanggapannya tentang rencana buyback Indosat. Seperti diketahui, rencana untuk membeli kembali Indosat sempat dilontarkan oleh Joko Widodo saat kampanye pemilihan presiden beberapa waktu lalu.

Jika saja rencana itu diwujudkan, apakah Ooredoo dari Qatar ini mau melepas dan mengembalikan 65% kepemilikan sahamnya ke bumi pertiwi? Jawaban yang dilontarkan Erik ternyata cukup mengejutkan.

"Kami tidak pernah mendapat permintaan, tidak pernah ada pembicaraan untuk buyback. Ooredoo pun tidak ingin menjualnya. Kami sejak 2007 sudah menginvestasikan USD 2,6 miliar di Indosat," jawab pria asal Belanda ini.

Menurutnya, fokus Ooredoo di Indosat saat ini adalah terus memperkuat layanan dan infrastruktur jaringannya agar bisa lebih bermanfaat. Ooredoo pun mengaku tak peduli ketika posisinya sebagai nomor dua telah disalip XL sejak mengakuisisi Axis.

"Fokus kami enriching people's life with mobile broadband connectivity. Visi ke depan Ooredoo it's all about data services. Indonesia butuh jaringan yang canggih karena setiap hari ada aplikasi baru. Buat kami, ini investasi jangka panjang.

"Memang bagus kalau masih bisa tetap di posisi dua atau bahkan posisi pertama. Tapi soal angka bagi kami tidak terlalu penting. Kami lebih melihat value dari pada jumlah pelanggan," pungkas Erik.

(rou/fyk)





Hide Ads