Bagi CEO dan Presiden Direktur Indosat Alexander Rusli, operator saat ini bahkan sudah tak cocok lagi disebut sebagai perusahaan telekomunikasi, melainkan perusahaan jasa.
Sebab, apa yang ditawarkan operator sudah kian beragam. Tak lagi bergantung pada layanan halo-halo dan pengiriman pesan singkat, melainkan beragam layanan digital telekomunikasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alex menambahkan, di dunia telekomunikasi core bisnis tiap operator mungkin sama, tapi di bagian pinggirnya sudah mulai rancu. Ada yang masuk ke aplikasi, digital payment, dan lainnya.
"Kalau dulu kotaknya jelas, sekarang kotaknya blur, makanya kita masuk ke aplikasi dan investasi ke macam-macam," ungkapnya saat mengunjungi kantor Detikcom.
"Ke depan saya sudah mulai menghindar disebut sebagai telco company, tapi lebih ke services company. Karena yang ditawarkan operator sudah segala macam, jadi sekarang yang menurut saya lebih cocok ya disebut perusahaan jasa," tukas Alex.
Meski kondisi ekonomi makro sekarang kurang mendukung, Alex percaya masih melihat ada peluang di bisnis telekomunikasi. Terlebih dengan kehadiran 4G LTE yang bakal mulai dibuka di frekuensi 1.800 MHz.
"Akan banyak hal yang bisa dilakukan, dari segi aplikasi, banyak peluang terbuka bagi siapapun. Termasuk untuk perbaikan balance sheet yang akan muncul dari luar core bisnis," pungkasnya.
(ash/fyk)