Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Bos Baru XL Tak Sabar Geber 4G di 1.800 MHz

Bos Baru XL Tak Sabar Geber 4G di 1.800 MHz


- detikInet

Jajaran Direksi Baru XL. (rou/detikINET)
Jakarta - Dian Siswarini yang baru saja diangkat menjadi bos baru XL menggantikan Hasnul Suhaimi, mengaku tak sabar untuk segera menggeber 4G LTE di 1.800 MHz setelah melihat titik terang soal kesepakatan penataan kanal di spektrum frekuensi itu.

Menurutnya, XL dan tiga operator seluler GSM lainnya di frekuensi 1.800 MHz mulai menemukan titik temu soal metode pemindahan kanal agar menempati lokasi berdampingan guna memuluskan teknologi 4G.

β€œDari pertemuan terakhir sudah mulai ada titik temu. Sepertinya akan kombinasi yakni direct-indirect,” ungkap Dian yang baru saja diangkat jadi President Director & CEO XL Axiata dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Hotel Raffles, Ciputra World, Jakarta, Rabu (1/4/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui, di frekuensi 1.800 MHz selain ditempati oleh XL (22,5 MHz), ada juga Telkomsel (22,5 MHz), Indosat (20 MHz), dan Hutchison 3 Indonesia (10 MHz). Frekuensi dengan total lebar pita 75 MHz itu saat ini masih melayani 180 juta pelanggan 2G yang mayoritas atau 90 juta di antaranya merupakan pelanggan Telkomsel.

Pasca terbitnya Surat Edaran dari Menkominfo soal alokasi frekuensi 1.800 MHz, empat operator membahas dua metode pemindahan kanal yakni skenario pemindahan kanal bertahap per wilayah dengan cara swap frekuensi serempak (direct) dan pemindahan kanal bertahap per wilayah dengan cara swap frekuensi tetapi disediakan kanal kosong untuk transisi (indirect).

β€œSkenarionya tetap per cluster. Nah, pilihan pada kombinasi ini karena kita melihat skala jaringan di cluster itu. Jika cukup kompleks, kita pilh indirect, tetapi kalau tidak rumit kita direct. Nanti kan seiring waktu akan makin jago memindahkan kanalnya, kalau sudah jago jadinya lebih terbiasa," ulasnya.

Diakuinya, untuk metode indirect jika dijalankan secara penuh akan membuat beban operasional naik dua kali lipat, sedangkan dengan metode kombinasi ini kenaikan beban operasional sekitar 50%. β€œAlokasi XL sejauh ini untuk pemindahan kanal sekitar USD 10 juta atau sekitar Rp 100 miliar. Itu hitungannya kita masih adopsi indirect,” paparnya.

Sebelumnya, Menkominfo Rudiantara telah mendesak keempat operator tersebut untuk secepatnya memutuskan metode pemindahan kanal agar bisa mengeluarkan Keputusan Menteri untuk penataan dan 4G di 1.800 MHz bisa dinikmati di seluruh Indonesia pada akhir 2015

"Pokoknya saya tak mau target waktu komersial 4G di 1.800 MHz itu molor di akhir tahun ini," lanjut Chief RA yang telah menandatangani Surat Edaran No. 1/2015 tentang kebijakan tata ulang pita frekuensi 1.800 MHz, serta membentuk Satgas untuk mengawasi tata ulang tersebut.

Diungkapkannya, pemerintah memiliki target pada semester kedua 2015 operator mulai melakukan penataan kanal di frekuensi 1.800 MHz agar bisa menempati posisi berdampingan sehingga ideal untuk 4G.

"Saya rencananya April ini akan keluarkan Keputusan Menteri soal ini. Masalahnya sekarang itu kan di metode, direct atau indirect, cepatlah diputuskan agar tenggat waktu dipenuhi. Kalau soal proses pemindahan kita sudah berikan tenggang waktu, 2-3 bulan, karena itu targetnya 4G di 1.800 MHz itu pada akhir 2015," katanya.

(rou/ash)







Hide Ads