Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Laporan dari Barcelona
Pengguna 4G Tembus 800 Juta Tahun Ini
Laporan dari Barcelona

Pengguna 4G Tembus 800 Juta Tahun Ini


Fino Yurio Kristo - detikInet

Suasana acara (fyk/detikINET)
Barcelona - Konektivitas 4G LTE (Long Term Evolution) semakin banyak diimplementasikan di seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia meskipun masih berada dalam tahap awal. Tahun 2015 ini diprediksi akan menjadi eranya 4G LTE, di mana jumlah penggunanya melonjak drastis.

Hal tersebut dikemukakan oleh CEO Ericsson, Hans Vestberg saat berbicara di ajang Mobile World Congress 2015 di Barcelona. Vestberg bahkan berani menyatakan kalau pengguna layanan 4G LTE akan melampaui angka 800 juta pada tahun ini.

Jumlah 800 juta tersebut berarti merupakan peningkatan drastis sebesar 80% dari tahun sebelumnya. Bahkan menurut Vestberg, bisa jadi jumlah pengguna 4G LTE hampir menyentuh angka 1 miliar secara global.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pikir kita bisa menyentuh angka hampir 1 miliar pelanggan 4G pada tahun ini juga," kata Vestberg dalam ajang yang turut dihadiri langsung oleh detikINET ini.

Vestberg juga memproyeksi kalau coverage mobile broadband dunia akan menyentuh angka 70%. Sebagai catatan, pada saat ini terdapat sekitar 2,9 miliar pelanggan mobile broadband secara global. Dan angka 1 miliar itu bertambah hanya dalam waktu dua tahun saja.

Dengan semakin banyaknya adopsi konektivitas seluler 4G LTE yang ngebut, kebiasaan pengguna pun berubah. Ditunjang pula dengan makin tingginya pemakaian perangkat mobile seperti smartphone dan tablet.

Vestberg mengeluarkan prediksi kalau untuk pertama kalinya, pada tahun 2015 ini orang akan lebih banyak melihat streaming konten video ketimbang menyaksikan siaran televisi. Entah itu dengan membuka YouTube atau layanan lainnya.

Lebih lanjut menurut laporan Ericsson Mobility Report, saat ini memang pengguna layanan GSM/EDGE masih memiliki porsi terbanyak dari keseluruhan pemakai layanan mobile. Tapi seiring waktu berjalan dipastikan akan terjadi sebaliknya, porsi penggunanya akan menjadi yang terkecil.

Pada tahun 2020, diprediksi Ericsson kalau pelanggan 4G LTE akan semakin tinggi dengan jumlah menyentuh angka 3,5 miliar. Pelanggan WCDMA/HSPA masih yang terbesar dengan jumlah mencapai 4,4 miliar. Sedangkan pemakai GSM/EDGE bisa dibilang tinggal menunggu waktu untuk punah.

Pada tahun 2020 itu juga, Ericsson meramalkan bahwa era konektivitas 5G akan dimulai. Ya, diperkirakan kalau layanan 5G sudah dapat dikomersialkan dalam rentang waktu lima tahun dari sekarang.

Di sisi lain Ericsson meyakini mereka akan tetap terdepan dalam industri telekomunikasi. Hal ini ditunjang faktor pendukung seperti jumlah pegawai yang tembus 118 ribu, punya puluhan ribu paten, dan telah beroperasi di 180 negara. Mereka juga mengklaim sebagai penyedia infrastruktur LTE nomor satu saat ini.

"Tiap tahunnya, kami berinvestasi USD 5 miliar untuk riset dan pengembangan," kata Vestberg, menggarisbawahi keseriusan perusahaan asal Swedia ini untuk terus berinovasi.

(fyk/rns)





Hide Ads