Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Jebolan Kampus Indosat Laris Manis

Jebolan Kampus Indosat Laris Manis


- detikInet

(ki-ka): Menkominfo Rudiantara & CEO Indosat Alexander Rusli (isat)
Jakarta - Kiprah Indosat belakangan memang terkesan kurang agresif di pasaran. Tapi sumber daya manusianya bisa dikatakan termasuk yang paling laris di industri telekomunikasi.

Sejak peralihan dari Satelindo ke Indosat, perusahaan ini kerap diibaratkan sekolah yang menghasilkan SDM telekomunikasi yang mumpuni. Banyak lulusannya yang meraih kesuksesan setelah hijrah ke perusahaan lain.

Rudiantara dan Hasnul Suhaimi, misalnya. Sebelum berkibar seperti saat ini, mereka lama meniti karir di Indosat. Mereka berdua hanya segelintir dari sekian banyak jebolan Indosat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Chief RA, panggilan akrab Rudiantara, sebelum hijrah ke Telkomsel, XL Axiata dan Telkom, memulai karirnya dari bawah sejak di Indosat. Bahkan sebelum menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika, β€Žia pun sempat menjadi komisaris di perusahaan yang sekarang jadi milik Ooredoo (dulu bernama Qatar Telecom).

"Saya dilahirkan dan dibesarkan oleh Indosat, menjadi kebanggaaan bagi saya bisa kembali ke Indosat -- sebagai mantan komisarisβ€Ž dan sekarang Menkominfo," kata Rudiantara saat HUT ke-44 Indosat.

Selain Chief RA, sosok sukses lainnya dari Indosat adalah Hasnul Suhaimi. Selama delapan tahun berkiprah setelah hijrah, ia berhasil membawa XL jadi operator teβ€Žrbesar kedua di Indonesia mengalahkan Indosat.

Namun pencapaian Hasnul tampaknya akan berhenti sampai di situ saja. Karena sebentar lagi, ia akan menyerahkan jabatannya sebagai President Director & CEO XL β€Žkepada Dian Siswarini -- yang juga pernah dibesarkan Indosat pada era Satelindo.

Jebolan Indosat lainnya yang juga masih berkibar di industri telekomunikasi adalah Johnny Swandi Sjam. Selepas jadi orang nomor satu di perusahaan itu, JSS -- panggilan akrabnya -- kini jadi salah satu komisaris di Telkom.

Dan terakhir, satu-satunya direksi yang masih asli dibesarkan Indosat akhirnya β€Žmemutuskan untuk hengkang. Fadzri Sentosa memilih untuk hijrah sebagai direktur baru di Badan Usaha Logistik (Bulog) atas permintaan Menteri BUMN.

"Dari pendekar seluler dia memilih jadi pendekar beras," kata Alexander Rusli, President Director & CEO Indosat saat berbincang dengan detikINET soal kepindahan Fadzri, Selasa (17/2/2015).

Memulai karir dari bawah di Indosat, pria yang akrab disapa FS ini pernah menjadi VP Regulatory Affair, VP International Marketing & Carrier Relation, bahkan sebagai Head of Regional Jabodetabek Office.

Fadzri yang juga sempat menjabat sebagai Direktur Penjualan dan Marketing IM3 ini akhirnya melepaskan jabatan yang diembannya sejak 2007 dengan posisi terakhir sebagai Director & Chief Corporate Solution, Wholesale & Infrastructure.

Dengan demikian, susunan direksi Indosat saat ini hanya menyisakan Alexander Rusli sebagai Direktur Utama, Curt Stefan Carlsson, (Direktur), Joy Wahjudi, Direktur (sekaligus selaku Direktur Independen), dan John Martin Thompson (Direktur).

Selain Fadzri yang dicomot pemerintah untuk mengemban tugas lain di lintas industri, Indosat sebelumnya juga harus rela melepas dua komisarisnya jadi menterinya Presiden Jokowi, yakni Rudiantara dan Rachmat Gobel.

(rou/ash)





Hide Ads