Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Layanan Terganggu Demi 4G, Menteri: Sakitnya Cuma Sebentar

Layanan Terganggu Demi 4G, Menteri: Sakitnya Cuma Sebentar


- detikInet

Menkominfo Rudiantara (yud/detikINET)
Jakarta - Layanan telekomunikasi dasar seluler seperti telepon dan SMS diperkirakan akan mengalami gangguan selama sembilan bulan saat empat operator beres-beres pindah frekuensi demi menghadirkan 4G LTE di spektrum 1.800 MHz.

Sadar akan hal itu, Menkominfo Rudiantara pun coba melakukan langkah preventif dengan terlebih dulu mendekati Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) untuk memberikan sosialisasi potensi gangguan yang bisa menimpa lebih dari 90 juta pelanggan tersebut.

"Saya akan ke YLKI untuk beri tahu duluan. Jangan sampai mereka tahunya belakangan begitu ada kejadian," kata menteri yang akrab disapa Chief RA itu saat ditemui usai rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Senayan, Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Layanan seluler 2G diakui bisa terganggu begitu operator seperti Telkomsel, XL Axiata, Indosat, dan Hutchison 3 Indonesia (Tri) diberikan izin untuk beralih ke teknologi netral dan memindahkan frekuensinya agar berurutan (contiguous) di 1.800 MHz.

Proses pemindahan frekuensi itu akan dilakukan secara bertahap sejak menteri mengumumkan kebijakannya dalam waktu dekat. Rudiantara sendiri mengaku telah menerima surat rekomendasi dari Asosiasi Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) yang berisi common proposal untuk 4G LTE di 1.800 MHz.

Proposal itu berisi pilihan dari tiga alternatif penataan frekuensi yang diajukan untuk urutan kanalnya nanti. Opsi pertama adalah XL, Indosat, Telkomsel, Tri. Opsi keduanya, XL, Telkomsel, Indosat, Tri. Dan opsi ketiganya adalah XL, Tri, Indosat, dan Telkomsel.

Lalu, apa opsi yang bakal dipilih? "Saya sudah terima suratnya dari ATSI tapi belum saya baca detail dan apa opsi yang dipilih. Tapi yang pasti kebijakan untuk 4G di 1.800 MHz akan saya umumkan Februari nanti," jawabnya.

Lebih lanjut dipaparkan, kebijakan yang akan dikeluarkan itu mencantumkan soal penerapan teknologi netral di 1.800 MHz sebagai pintu masuknya 4G dan penataan alokasi agar masing-masing pemain mendapatkan posisi berdampingan.

β€œSaya sudah tekankan ke semua operator untuk tidak menjadikan refarming frekuensi sebagai alat kompetisi. Saya tahu ada yang sudah siap untuk 4G, ada yang masih belum. Karena itu nanti dalam kebijakan itu akan ditentukan bagaimana relokasinya, kapan dimulainya, dan dari cluster mana,” katanya.

Hal yang menjadi perhatian nantinya kala penataan adalah harus dilihat cluster yang memberikan implikasi ke pelanggan paling minimal serta perpindahan bisa dilakukan cepat dan efisien.

"Mudah-mudahan pertengahan tahun ini sudah ada 4G di 1.800 MHz di Indonesia. Kalaupun nanti ada gangguan, rasanya seperti disuntik saja. Sakitnya cuma sebentar. Habis itu sembuh dan internet jadi lancar,” katanya.

Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Muhammad Budi Setiawan mengatakan proses perpindahan akan diusahakan secepat mungkin dan tak menunggu semua area bersih terlebih dulu.

β€œIni tak seperti 3G, kita maunya cepat karena beda teknologi 2G dan 4G itu. Kami harap, operator melakukan sosialisasi ke pengguna terkait rencana migrasi itu, begitu juga dengan vendor jaringan,” ujarnya saat ditemui di sela kesempatan yang sama.

Dirjen juga mengatakan ada kemungkinan para operator untuk menggunakan sebagian blok frekuensi yang masih kosong bekas Axis yang sekarang dimiliki XL sebagai persinggahan sementara untuk penataaan kanal.

"Kalau sosialisasinya bagus, pas ada masalah bisa balik lagi ke blok sebelumnya. Kami yakin dalam waktu tiga hingga sembilan bulan bisa selesai migrasi dari 2G ke 4G nanti," pungkasnya.

(rou/ash)







Hide Ads