Mungkin tak banyak yang menyangka, ada seorang wanita yang mampu memanjat tower BTS, menjadi direktur jaringan di saat usianya masih kepala tiga, dan kemudian dipersiapkan untuk menjadi pemimpin masa depan perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia.
Dialah Dian Siswarini, srikandi tangguh yang dimiliki XL Axiata. Sepintas, orang mungkin mengira ia cuma ibu-ibu kantoran biasa yang kerjanya hanya duduk manis mengisi lembaran kerja di mejanya. Tapi kalau sudah kenal dia secara personal, rasanya tak mungkin untuk tidak takjub.
Di saat usianya masih 39 tahun, ia sudah dipercaya untuk memimpin ratusan telco engineer yang ada di XL. Setelah lima tahun bekerja di CSM dan Satelindo, karir Dian baru benar-benar dimulai di perusahan yang dulunya bernama Excelcomindo Pratama itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelas tahun memegang peranan kunci di departemen Network & Engineering, jebolan Elektro ITB lulusan 1991 itu pun dengan mulus diangkat sebagai Direktur Network Services XL dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) XL pada 2007 silam.
Empat tahun memimpin divisi network services sudah cukup membuat Dian khattam sebagai Direktur/Chief Technology. Ia pun diberi tantangan baru untuk memimpin departemen Content & New Business sebagai Direktur/Chief Digital Services Officer periode 2011β2013.
Selama periode itu, Dian lebih digembleng untuk menguasai bisnis konten digital yang jadi proyeksi bisnis masa depan perusahaan. Dari sini sudah terlihat, ia memang disiapkan untuk jadi CEO masa depan XL. Tak melulu urusan teknis, tapi lebih fokus ke manajemen bisnis.
Hasnul Suhaimi, President Director & CEO XL Axiata, mempercayakan Dian untuk mengurusi bisnis layanan digital XL dengan meluncurkan layanan iklan digital, pembayaran mobile XL Tunai, hingga toko online Elevenia yang merupakan perusahaan patungan XL dengan SK Planet asal Korea Selatan.
Karirnya menuju jenjang CEO semakin kentara saat ia dikirimkan untuk mengikuti Harvard Advance Management Program di Harvard Business School, Amerika Serikat pada tahun 2013, dan kemudian mengembangkan karir profesionalnya di Axiata sebagai Group Chief of Marketing & Operation Officer.
Dian pun mengakui, selama enam bulan di Axiata ia memelajari pasar telekomunikasi di Malaysia, Kamboja, Sri Langka, Bangladesh, dan Singapura. Dalam seminggu, ia bisa menjalani penerbangan sebanyak tiga kali untuk mengunjungi negara-negara tersebut.
CEO Masa Depan
Setelah 'lulus magang' di induk perusahaan asal Malaysia tersebut, ibu tiga anak itu akhirnya ditarik kembali untuk duduk sebagai Wakil Presiden Direktur atau Deputy CEO untuk menemani Hasnul selama masa transisi. Keputusan itu disetujui oleh 99% pemegang saham XL dalam RUPS-LB kemarin.
Hasnul memang sejak tiga tahun terakhir ini telah mempersiapkan Dian sebagai calon penggantinya, termasuk dengan mendorong Dian untuk berkiprah di pasar luar Indonesia untuk memimpin anak usaha Axiata di beberapa negara Asia.
"Saat saya pertama masuk 2006 lalu banyak yang mempertanyakan, kenapa mengambil orang dari luar XL . Saya waktu itu berjanji akan membuat future leader dari internal XL. Sejauh ini Bu Dian adalah kandidat terkuat dari internal XL untuk posisi CEO ini,β kata Hasnul.
Menjalani peran sebagai wakil presiden direktur di XL, Dian akan fokus pada urusan operasional, pembinaan dan pengawasan. Ia juga bakal fokus pada upaya memenuhi kebutuhan pelanggan XL yang saat ini mengarah pada layanan digital, termasuk pembelian konten, pulsa, dan barang secara online hingga layanan pelanggan secara online.
Ia juga ditantang untuk meningkatkan pendapatan perusahaan di tengah margin keuntungan yang tipis. Terlebih, liabilitas XL hingga September 2014 sebesar Rp 43,91 triliun dan total ekuitas Rp 13,96.
"Saya waktu diwawancara masuk kerja di XL 19 tahun lalu, pas ditanya mau jadi apa, saya jawabnya 'jadi CEO'. Padahal waktu itu saya cuma wawancara untuk jadi staf biasa. Tapi lama-lama saya pikir, enak juga kalau jadi CEO ya," kata Dian.
Hasnul dalam pidato perkenalan Dian sebagai Deputy CEO memberikan sinyal akan ada suksesi di XL pada tahun ini. βSoal kapan waktunya saya tidak tahu. Tetapi masih ada posisi kosong yang harus diisi, April nanti kami akan RUPS-LB lagi,β pungkasnya.
(rou/ash)