Ericsson Sodorkan Cara Menonton TV Masa Depan

Singapura - Berdasarkan laporan penelitian konsumen Ericsson, diketahui selera konsumen untuk mengkonsumsi layanan TV dan konten video terus tumbuh di seluruh dunia. Mereka rata-rata menonton televisi selama 14 jam per minggu.

Tuntutan pasar tersebut harus bisa dipenuhi oleh setiap perusahaan telekomunikasi dan operator seluler yang ada agar tetap bisa bersaing dan membangun pangsa pasar. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Viettel, operator telekomunikasi terbesar di Vietnam.

Viettel telah mengakui hal ini dan mengambil langkah untuk menggandeng Ericsson dalam menawarkan solusi pengiriman layanan TV dan konten video yang lebih cepat dengan Ericsson AVP 4000. Layanan ini menggunakan jaringan Long Term Evolution (LTE) 4G.

Dengan sistem ini nantinya Ericsson akan bertanggung jawab untuk layanan seperti desain, pasokan dan integrasi sistem. Misalnya untuk semua sistem yang berhubungan dengan akuisisi untuk transmisi pada head-end, termasuk beberapa sub sistem serta komisioning dan dukungan dari ekosistem operator yang kompleks.

"Dengan teknologi ini, kualitas gambar yang dihasilkan akan lebih bagus, dan transfer data lebih cepat. Kalian bisa menonton televisi dan mengulang kembali tayangan yang telah lewat," kata Technical Sales Director APAC Ericsson, Lawrence Lo di acara Broadcast Asia 2014 - International Electronic Media Technology Exhibition & Conference di Marina Bay Sands, Singapura, Rabu (18/6/2014).

Ericsson AVP 4000 diklaim menawarkan tingkat terbaik yang pernah ada di Ericsson dalam hal kualitas gambar dalam format MPEG-2 dan MPEG-4 AVC baik SD dan HD. Didukung oleh chip video yang profesional, AVP 4000 menjanjikan kinerja dan kemampuan luas di industri pada platform tunggal di semua aplikasi.

Sistem ini akan memberikan pengalaman konsumen menonton televisi dengan teknologi tinggi. Konsumen bisa membagi konten video kepada teman atau keluarganya.

Caranya sangat mudah, salah satunya dengan memerintahkan kepada televisi yang sedang kita tonton untuk mengirimkan video yang dimaksud ke tablet atau laptop si pengguna.

"Send to my tablet, dan secara otomatis film yang tadi Anda tonton di TV, linknya akan terkopi ke tablet Anda dan bisa langsung ditonton melalui tablet tersebut," ucap Lawrence.

Keuntungan bagi perusahaan telekomunikasi dengan adanya teknologi ini adalah munculnya penambahan layanan kabel yang semakin memperkuat posisi perusahaan di pasar TV. Konsumen juga akan disajikan lebih banyak konten. Sehingga perusahaan tidak akan ketinggalan tren industri TV yang semakin berkembang.

Ericsson sendiri saat ini sedang menawarkan pengalaman baru 'TV anywhere' yakni setiap orang bisa menonton TV di mana saja, bahkan di tengah hutan sekalipun.

Namun sayang untuk konsumen di Indonesia harus bersabar sedikit agar bisa menikmati layanan ini. Sebab saat ini regulasi tentang LTE masih digodok pemerintah.

(slm/ash)