Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Smartfren Kapok Kena 'Kiamat Internet'

Smartfren Kapok Kena 'Kiamat Internet'


- detikInet

(rou/detikINET)
Jakarta - Jaringan internet Smartfren sempat jeblok dalam waktu yang cukup lama gara-gara kabel optiknya putus tersangkut jangkar kapal. Bagi sang operator seluler CDMA, musibah ini ibarat kiamat internet yang bikin kapok.

Gangguan jaringan ini sempat terjadi pada akhir Maret 2013 lalu. Meskipun kejadiannya sudah cukup lama, tapi para direksi Smartfren masih belum bisa melupakannya hingga detik ini. Apalagi waktu itu banyak pelanggan yang komplain berat karena tidak bisa akses internet.

"Kami kapok, kami tak mau kiamat internet waktu itu terjadi lagi. Itu sebabnya kami sekarang pakai tiga kaki," kata Merza Fachys, Direktur Jaringan Smartfren dalam paparan Smarfren Business Outlook 2014 di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (4/3/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiga kaki yang dimaksud adalah koneksi jaringan internasional menggunakan sambungan kabel optik bawah laut. Jika sebelumnya Smartfren hanya mengandalkan satu koneksi saja, kini backup koneksi jaringannya ditambah menjadi tiga access point.

"Jadi kalau jaringan pertama bermasalah, kita masih punya backup kedua. Kalau putus juga, kita pakai backup ketiga. Nah, kalau tiga-tiganya putus semua, ya tinggal berdoa saja,” lanjut Merza coba berkelakar mencairkan suasana.

Smartfren kini menyewa kabel serat optik dari pihak ketiga seperti Telkom dan Moratel, serta menggunakan jalur microwave untuk menopang layanan internetnya melalui jalur Jakarta-Singapura.

Dengan adanya tiga koneksi ini, itu artinya Smartfren punya banyak pilihan untuk menyalurkan koneksi datanya yang kini jadi tulang punggung pendapatan perusahaan.

Setelah membangun infrastruktur kabel serat optik sepanjang 9.345 kilometer tahun lalu, untuk 2014 ini rencananya masih akan ada penambahan sekitar 4.000 kilometer lagi. Sehingga total ada 13.000 kilometer untuk melayani pengguna internetnya.

Untuk biaya sewa ini, operator seluler CDMA itu menggunakan dana belanja modal sebesar USD 100 juta yang dananya juga dialokasikan untuk membangun BTS baru tahun ini sebanyak 700 site.

Dengan bertambahnya jumlah BTS, itu artinya Smartfren akan memiliki sekitar 6.500 BTS pada akhir tahun ini karena pada akhir 2013 lalu jumlahnya telah mencapai 5.807 BTS.

"Kalau ditanya di mana akan kami bangun BTS-nya, tentu jawabannya mudah. Di mana banyak pengguna jaringan Smartfren, ya di situ pastinya akan terus kami bangun," kata Merza.

Sejauh ini, kata dia, jaringan Smartfren telah melayani 90% pengguna di pulau Jawa. Namun kalau dihitung dari kondisi geografi Indonesia, cakupannya secara total baru mencapai 70%.

(rou/ash)







Hide Ads