Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Telkom: Bisnis UKM Tumbuh Rp 100 Miliar di 2014

Telkom: Bisnis UKM Tumbuh Rp 100 Miliar di 2014


Achmad Rouzni Noor II - detikInet

Telkom (ist)
Jakarta - Telkom sudah pasang ancang-ancang untuk mengarungi bisnis di 2014. BUMN telekomunikasi ini telah menetapkan strategi untuk menggarap pasar teknologi informasi komunikasi yang pertumbuhannya akan didominasi oleh segmen usaha kecil dan menengah (UKM).

Direktur Enterprise and Business Service Telkom Muhammad Awaluddin mengungkapkan, ada tiga segmen baru di bisnis UKM yang menjadi target utama Telkom, yakni Small Office Home Office (SOHO), kemudian Business Solution for Community (BSC) dengan spesifik di layanan toko online serta online commerce, dan terakhir Digital Media Solutions untuk UKM.

"Kami memproyeksikan akan terjadi scalling new revenue sekitar Rp 100 miliar untuk tiga segmen layanan baru ini. Kami optimistis karena ada empat juta UKM yang dominan dengan memiliki badan usaha sebagai peluang pasar yang harus digarap," paparnya di Jakarta, Kamis (2/1/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awaluddin menjelaskan, dalam ilmu manajemen ada tiga istilah untuk sumber pendapatan, yakni sustaining revenue, scalling revenue, dan scoping revenue. Sustaining revenue adalah pendapatan tetap yang harus dipertahankan setiap tahunnya.

Sementara scalling revenue adalah pendapatan yang didapat dari additional sales yang dikembangkan dari potensi bisnis di existing revenue. Sedangkan scoping revenue, biasanya juga disebut sebagai new scalling revenue atau new engine revenue driver. Pendapatan ini biasanya didapat dari bisnis-bisnis baru yang menjadi potensi untuk mendorong pertumbuhan bisnis.

"Kami belajar banyak selama menggarap pasar UKM. Dari pengalaman, kami melihat ada segmen-segmen ceruk yang bisa digarap agar menjadi scalling new revenue dari pasar UKM," jelasnya lebih lanjut.

Telkom sendiri melalui program Indonesia Digital Entrepreneur (IndiPreneur) yang dimulai sejak setahun lalu telah berhasil menggandeng 150 ribuan UKM di Indonesia. Di 2014 ini, Telkom membidik 500 ribuan UKM untuk bergabung dan di tahun 2015 akan ada 1 juta pelaku UKM dalam program ini.

IndiPreneur sendiri adalah kegiatan untuk membekali para pelaku UKM dengan pengetahuan mengenai implementasi teknologi informasi dan komunikasi dan e-commerce serta memberikan kemampuan untuk menjalankannya melalui wadah www.smartbisnis.co.id.

Untuk segmen Enterprise dan Small Medium Enterprise (SME) di tahun 2014 Telkom menargetkan perolehan revenue sebesar Rp 10 triliun atau naik 8% dari tahun ini sekitar Rp 9,25 triliun dengan komposisi segmen enterprise berkontribusi 75% dan sisanya 25% dikontribusi segmen UKM.
Β 
"Ini berarti segmen enterprise bisa menghasilkan pendapatan Rp 7,5 triliun, sedangkan di segmen UKM sebesar Rp 2,5 triliun," kata Awaluddin.
Β 
Lebih lanjut dipaparkan, Telkom tak hanya fokus berjualan nantinya, tapi juga akan memperkuat mitra untuk penyedia solusi bagi UKM. β€œSaat ini Telkom sudah memiliki sekitar 20 mitra yang sebagian besar adalah application provider untuk layanan layanan solusi SME. Di 2014 kami targetkan ada sekitar 10 mitra application provider,” katanya.

Selain itu, lanjutnya, Telkom juga memaksimalkan peran beberapa anak usaha menghadirkan solusi seperti Telkomsel untuk layanan mobile enterprise dan SME solution. Berikutnya, Telkom Sigma sebagai penyedia Data Center, Cloud Services (IaaS, Saas, PaaS) dan IT services lainnya. PINS sebagai penyedia solusi untuk CPE dan premises integration network.

Infomedia untuk solusi contact center dan BPO dan Finnet mendukung untuk solusi paymet switching dan aplikasi pembayaran online. Sedangkan Metra Digital Media untuk solusi digital media dan digital advertising. "Telkom sebagai parent company memiliki parenting strategy untuk mengoptimalkan synergy value dalam group Telkom," pungkas Awaluddin.

(rou/fyk)







Hide Ads