Kabar yang sempat beredar ini akhirnya mendapat konfirmasi setelah manajemen First Media mengklarifikasikan rencana ini kepada Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) dalam pertemuan di Sapta Pesona, Jakarta, Selasa (28/5/2013).
"Kami baru saja memanggil manajemen First Media untuk mengklarifikasi. Jadi betul, mereka mau pindah teknologi. Dalam empat bulan mestinya sudah selesai, kata mereka," kata Muhammad Ridwan Effendi, anggota Komite BRTI kepada detikINET usai pertemuan, Selasa (28/5/2013).
First Media sendiri mendapat lisensi layanan BWA dengan teknologi WiMax di Sumatera bagian Utara, dan kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) setelah perseroan memenangkan tender online (e-auction) pada pertengahan 2009 lalu.
Berdasarkan keterangan di situsnya, First Media akan melakukan perubahan teknologi baru melalui pengembangan dan optimisasi stasiun pemancar radio base station (BTS) di seluruh kawasan Jabodetabek. Layanan akan dihentikan selama proses pengembangan tersebut berlangsung.
Ridwan mengatakan, perpindahan teknologi ini sah-sah saja karena di dalam Peraturan Menteri Kominfo tentang pengaturan BWA di 2,3 GHz sudah penyelenggara jaringan diperbolehkan untuk menggunakan teknologi netral dengan syarat memenuhi TKDN (tingkat kandungan lokal dalam negeri) dan melakukan koordinasi dengan pemerintah.
"Nanti sebelum layanannya (dengan teknologi LTE) dijalankan harus melewati proses ULO (uji laik operasi) lagi. Jadi belum ada yang dilanggar selama pelanggan mendapatkan kompensasi," jelas Ridwan.
(rou/ash)