"Logo baru ini melambangkan air yang bening sebagai sumber kehidupan manusia serta merepresentasikan karakter Flexi yang fleksibel, ramah, jujur, dan transparan," kata Executive General Manager Telkom Flexi, Mas'ud Khamid, dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (19/6/2011).
Walau memiliki logo baru, Mas'ud menegaskan, positioning Flexi di pasar tidak akan berubah dalam menyediakan solusi komunikasi terjangkau dengan tagline "Lebih irit, kan!" yang telah berhasil menjaring lebih dari 18,5 juta pelanggan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun teknologi yang diusung adalah Evolution Data Only (EVDO) Rev A dan B yang akan selesai digelar bersamaan pada hari raya kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 2011.
"Ini membuktikan bahwa kehandalan mobile broadband Flexi benar-benar sesuai dengan keinginan masyarakat yang membutuhkan akses internet cepat dan tanpa batas," katanya.
Tingginya penetrasi internet di Indonesia yang tumbuh sekitar 60% belakangan ini serta pertumbuhan pengakses internet yang meningkat drastis, mendorong Flexi masuk dalam bisnis yang berbasiskan broadband ini.
Β
Sampai dengan akhir 2011 pelanggan broadband Flexi ditargetkan sebanyak 100.000 pelanggan. "Sejalan dengan pengembangan yang kami lakukan tersebut, kami menargetkan pelanggan broadband Flexi akan mencapai sebanyak 500.000 pada tahun 2012 mendatang," papar Mas'ud.
Sementara pelanggan internet biasa FlexiNet saat ini tercatat sebanyak 1 juta, dan ditargetkan mencapai dua juta pelanggan pada 2012.
"Untuk mendukung layanan ini, Flexi membangun sebanyak 1.300 BTS hingga akhir tahun, selain BTS yang sudah dimiliki saat ini sekitar 6.000 BTS yang tersebar di lebih dari 80% wilayah Indonesia," ujarnya.
Pada 2011 ini, Flexi mengalokasikan investasi sekitar Rp 300 miliar untuk mengembangkan jasa data. Diharapkan Mas'ud, pelanggan Flexi pada 2011 bisa tumbuh 10%-11% setelah pada 2010 berhasil melayani 18 juta pelanggan dengan Average Revenue Per User (ARPU) sekitar Rp 30 ribu per bulan.
"Kami lebih optimistis menatap tahun ini karena jaringan semakin modern sehingga bisa menggarap mobile broadband lebih serius selain suara dan SMS," tandas Mas'ud di akhir penjelasannya.
(rou/rns)