'Tren RBT akan Beralih ke Musik Full Track'

'Tren RBT akan Beralih ke Musik Full Track'

ADVERTISEMENT

'Tren RBT akan Beralih ke Musik Full Track'

- detikInet
Senin, 31 Mei 2010 11:25 WIB
Jakarta - Beberapa tahun lalu, layanan Ring Back Tone (RBT) masih booming di kalangan pengguna telekomunikasi. Namun belakangan pamornya mulai pudar. Kini tren RBT siap digantikan oleh musik Full Track Download (FTD).

"Sejak hadir 2002, RBT telah menemui puncaknya satu-dua tahun lalu. Kini RBT mulai landai. Bisnis RBT salah satu operator terbesar kita bahkan ada yang turun 70%," kata Heru Nugroho, Komisaris Utama GENiD, kepada detikINET, Senin (31/5/2010).

Menurut dia, pengguna mulai bosan dengan RBT. Penyebabnya adalah, mereka harus membayar untuk sebuah potongan lagu yang sebenarnya tak bisa mereka nikmati sendiri. RBT hanya didengar oleh orang lain yang menelepon ke nomor pengguna itu saja.

"Dalam dua atau tiga tahun lagi, masa kejayaan RBT akan habis. Orang perlahan akan beralih ke musik FTD yang lebih bisa dinikmati sendiri," kata Heru lagi.

Dari komposisi pasar, RBT saat ini memang masih menjadi tulang punggung pendapatan terbesar untuk industri musik digital. Berdasarkan catatan Masyarakat Industri Kreatif TIK Indonesia (MIKTI), tahun lalu layanan RBT menghasilkan uang sebanyak Rp 1,2 triliun.

Sedangkan untuk lagu yang diunduh lengkap melalui FTD, jumlahnya masih kecil. Hanya sekitar Rp 62 miliar. Namun demikian, Ketua MIKTI Indra Utoyo, memprediksi FTD akan tumbuh 30% tahun 2010 ini.

Para operator yang kelihatan mulai serius menjalani musik FTD adalah Telkomsel dan Bakrie Telecom (Btel). Telkomsel kabarnya masih coba merintis dengan Langit Musik-nya, sedangkan Btel mengaku sudah mulai menuai hasil.

Menurut Wakil Dirut Btel Bidang Pemasaran, Erik Meijer, layanan mobile music berhasil menyumbang 6% bagi total pendapatan pemilik merek dagang Esia itu hingga kuartal pertama 2010.

"Jumlah ini merupakan yang tertinggi dibandingkan operator telekomunikasi lainnya di Indonesia di tengah tingginya angka pembajakan yang hampir menguasai 90% angka pembelian lagu," ujar Erik.

Layanan mobile music milik Esia adalah RBT, Music Messaging dan Mobile Radio. Tahun lalu, total pendapatan Btel Rp 3,436 triliun. Jika musik menyumbang 6% bagi total omset, maka angkanya sekitar Rp 206,16 miliar.

Erik menjelaskan, RBT tetap merupakan kontributor utama dari layanan mobile music. "Rata-rata pemasukan dari RBT sebesar Rp 11-12 miliar untuk perusahaan. Pencapaian ini merupakan kesuksesan karena rata-rata industri untuk penetrasi RBT adalah 5%-12%," ungkapnya

Sementara untukĀ  penetrasi layanan berbayar unduh musik digital FTD yang diselanggarakan Esia, telah digunakan lebih dari 70% oleh para pengguna ponsel musik yang dibundelnya. Berarti, ada lebih dari 120 ribu pengguna aktif layanan tersebut.

"Selain itu, lebih dari satu juta lagu telah diunduh dalam kurun waktu 200 hari sejak kami meluncurkan layanan musik tersebut," pungkas Erik. (rou/ash)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT