Pertama, pendekatan yang diambil adalah terkait fokus layanan kepada konsumen. Dijelaskan Harry, Indosat ke depannya akan lebih benar-benar melihat kebutuhan dan minat konsumen, melayani dengan service terbaik serta memberikan harga terjangkau.
"Jadi konsumen akan mendapatkan layanan sesuai dengan tarif yang mereka keluarkan," ujarnya dalam jumpa pers perdana dengan para wartawan, di Hotel Nikko Jakarta, Rabu (12/8/2009).
Kedua, lanjut Harry, adalah terkait sinergi dari sejumlah kekuatan yang dimiliki Indosat. Lewat strategi ini, mantan CEO GE Finance itu sepertinya ingin benar-benar mengoptimalkan anak perusahaan yang mereka miliki. Seperti Lintasartha yang memberikan layanan online bagi dunia perbankan serta Indosat Mega Media (IM2) yang menghadirkan layanan internet broadband.
"Indosat sejatinya memiliki kekuatan internal dan anak perusahaan yang sangat bagus. Mulai di bidang satelit, seluler, hingga lalu lintas data. Hanya saja, kekuatan-kekuatan ini perlu disinergikan untuk mendukung perusahaan," tuturnya.
Strategi terakhir adalah terkait keselarasan atau harmonisasi. "Harmonisasi yang dimaksud mencakup para pemangku kepentingan dari pemegang saham (QTel, pemerintah, dan publik), media massa, pihak regulator, dan tak terkecuali dengan para karyawan Indosat sendiri," sambung Harry.
Nah, kita tunggu saja strategi dari sang nakhoda baru Indosat. Apakah dengan filosofi yang dipercayainya tersebut mampu membuat layar kapal perseroan lebih berkibar atau malah membuatnya tenggelam.
"HasilĀ kuartal 1 Indosat memang kurang bagus, namun kita kembali lagi ke tiga strategi tadi. Dan bagus tidaknya strategi ini akan bisa dilihat dari laporan keuangannya," pungkas Harry.
(ash/faw)