Radar Indra, 40 Persen Komponen Lokal
Hide Ads

Radar Indra, 40 Persen Komponen Lokal

- detikInet
Jumat, 01 Mei 2009 08:30 WIB
Bandung - Tidak ingin tergantung dengan luar negeri, radar maritim buatan Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPET LIPI dan PT Solusi 247 divisi Radar and Communications System (RCS) ini dirancang dengan kandungan konten lokal lebih dari 40 persen.

Demikian dikatakan oleh Kepala Bidang Telekomunikasi LIPI-PPET Dr Mashury saat berbincang dengan detikINET usai Seminar Radar Nasional III 2009 di ruang Embassy, Hotel Savoy Homman, Jalan Asia Afrika, Kamis (30/4/2009) petang.

"Walaupun sebagian besar komponen masih impor, namun dengan meningkatkan konten lokal, ketergantungan terhadap luar negeri bisa dikurangi. Saat ini lokal kontennya mencapai lebih dari 40 persen," paparnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konten lokalnya meliputi software dan beberapa komponen mekanik seperti dudukan hardware, duduk motor dan antene serta beberapa komponen pasif seperti filter frequensi radio, antene, dan low noise amplifier (khusus bagian penerima).

"Untuk software 100 persen kita buat sendiri. Beberapa hardware, saya yakin secara teknologi kita mampu memproduksi sendiri. Dengan memproduksi sendiri komponen pasif kita bisa menekan harga jualnya," ungkapnya.

Mashury mencontohkan komponen power amplifer (bagian pemancar). Menurutnya jika komponen tersebut bisa diproduksi sendiri maka harganya hanya sepersepuluh dari harga jualnya di pasaran. "Fasilitas riset kita sudah memadai, tunggu saja," ucapnya yakin.

Sejak tahun 2006, PPET LIPI telah mengembangkan dua versi radar. Yakni radar pengawas pantai dan radar navigasi kapal. Dalam pengembangannya, radar maritim
tersebut diberi nama sementara Indonesian Radar (Indra).

Setelah lolos sejumlah tahapan tes, dalam kesempatan yang sama nama Indra-1 diganti menjadi Indonesia Sea Radar (Isra). Sedangkan Indra-2 saat ini masih dalam tahapan uji coba dan nantinya dalam versi produksi, nama Indra-2 akan berganti menjadi Indera.

Isra saat ini dilengkapi dengan fitur-fitur tambahan hasil kreasi anak bangsa. Fitur tersebut antara lain peta vektor, data sistem informasi maritim AIS (automatic identification system), data GPS dan data kompas yang terintegrasi dengan display. Ukuran kedua radar juga jauh lebih kecil.

Kedua radar ini juga menggunakan teknologi frequency-modulated continous wave (FMCW) sehingga konsumsi daya dan ukuran radar jauh lebih kecil ketimbang radar-radar yang ada di pasaran.
(afz/faw)
Berita Terkait