Hacker Unik, Minta Roti untuk Tebus Ransomware

Anggoro Suryo - detikInet
Jumat, 08 Nov 2024 06:15 WIB
Pesan tebusan ransomware Hellcat. Foto: Dok. Techspot,
Jakarta -

Hacker biasanya meminta uang, mungkin dalam bentuk kripto, untuk menebus data yang disandera dalam serangan ransomware. Namun Hellcat, geng ransomware, meminta tebusan yang unik: roti.

Hellcat adalah geng ransomware baru yang mengklaim ada di balik "insiden" keamanan siber di Schneider Electric, perusahaan multinasional asal Prancis, yang sebelumnya mengkonfirmasi kalau ada sebuah platform developer miliknya menjadi korban serangan siber.

"Schneider Electric menginvestigasi insiden keamanan siber yang melibatkan akses tanpa izin terhadap salah satu proyek internal kami terkait platform pemantau eksekusi yang dipasang di dalam lingkungan terisolasi," kata juru bicara Schneider Electric.

"Tim Global Incident Response kami langsung dikerahkan untuk merespon insiden tersebut. Produk dan layanan Schneider Electric tidak terdampak," tambahnya, seperti dikutip detikINET dari Techspot, Kamis (7/11/2024).

Dalam pesannya ke Schneider Electric, Hellcat mengklaim berhasil mencuri data terkompresi sebesar 40GB, dan mengancam akan membocorkan data tersebut ke publik jika Schneider tak memenuhi tuntutan Hellcat.

Hellcat mengklaim data tersebut berisi data-data penting seperti informasi proyek, masalah, plugin, dan 400 ribu baris data pengguna. Sebagai tebusan, Hellcat meminta USD 125 ribu untuk "upah" untuk menghapus data tersebut, atau bisa didiskon menjadi USD 62,5 ribu jika Schneider mau mengaku kalau sistem mereka berhasil dijebol.

Namun menariknya, tebusan sebesar USD 125 ribu tidak diminta dalam bentuk kripto, yang lazimnya dipakai oleh geng ransomware lain saat meminta tebusan. Hellcat meminta tebusan itu dibayarkan dalam bentuk baguette, roti khas Prancis yang berbentuk panjang dan punya tekstur sangat renyah.

Baguette di Prancis dijual dengan harga rata-rata 1,07 euro, atau sekitar USD 1,09. Dengan begitu, Schneider perlu menyerahkan hampir 60 ribu baguette untuk membayar tebusan ransomware tersebut.

Sebenarnya ada sebuah mata uang kripto yang bernama Baguette. Namun saat ini Baguette yang beredar di pasaran nilainya baru mencapai USD 45 ribu, padahal tebusan yang diminta jumlahnya mencapai USD 125 ribu. Sehingga tampaknya tak mungkin baguette yang dimaksud oleh Hellcat ini adalah mata uang kripto.

Hanya saja dalam penelusuran lebih lanjut, ada sebuah postingan di X yang menunjukkan kalau Hellcat sebenarnya meminta uang tebusan dalam bentuk Monero, mata uang kripto yang populer di kalangan dedemit maya karena tingkat privasi dan anonimitasnya yang lebih tinggi.





Simak Video "Video: Japan Airlines Diserang Hacker, Penerbangan Terganggu"

(asj/asj)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork