Kunci Dekripsi dari Brain Cipher PDNS 2 Masih Berproses Dibuka
Hide Ads

Kunci Dekripsi dari Brain Cipher PDNS 2 Masih Berproses Dibuka

Agus Tri Haryanto - detikInet
Senin, 08 Jul 2024 15:30 WIB
A magnifying glass is held in front of a computer screen in this file picture illustration taken in Berlin May 21, 2013. Hackers broke into U.S. government computers, possibly compromising the personal data of 4 million current and former federal employees, and investigators were probing whether the culprits were based in China, U.S. officials said on June 4, 2015. REUTERS/Pawel Kopczynski/Files
Foto: Pawel Kopczynski/REUTERS
Jakarta -

Kunci dekripsi yang dibagikan kelompok hacker Brain Cipher untuk membuka data di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 masih dalam proses untuk dibuka.

Sebelumnya berdasarkan pernyataan Dirjen Aptika Semuel Abrijani Pangerapan saat mengumumkan mundur dari jabatannya, Kamis (4/7) telah mendapatkan kunci dan sudah mencoba buka kunci dekripsi data PDNS 2, namun belum berhasil. Saat ini pemerintah masih dalam proses membuka data di PDNS 2.

Kondisi tersebut ternyata masih tidak jauh berbeda saat ini. Pakar keamanan siber Pratama Persadha, mengungkapkan hal itu berdasarkan informasi yang diterimanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belum (bisa buka data di PDNS 2). Kuncinya belum bisa dipakai buka. Katanya sedang on process terus," ujar Pratama, Senin (8/7/2024).

Pratama menjelaskan sejauh ini yang berhasil itu adalah download kuncinya, tidak untuk data yang tersandera di PDNS 2.

ADVERTISEMENT

"Iya dikasih download link untuk decryptor-nya. Tapi, sampai sekarang belum bisa dipakai," kata Chairman lembaga riset keamanan siber CISSReC tersebut.

detikINET pun mencoba konfirmasi kabar tersebut kepada pihak BSSN. Namun sampai berita ini ditayangkan belum ada konfirmasi dari 'penjaga keamanan dunia maya' Indonesia tersebut.

Dengan masih terkuncinya data di PDNS 2, Pratama mengimbau agar pemerintah terus memperbaiki layanan publik yang terganggu usai PDNS 2 diserang ransomware.

"Mendatangi semua tenant, tanya apakah punya backup data di kantor masing-masing. Terus bantu untuk me-live-kan lagi. Sambil segera memperbaiki sistem yang ada, perkuat keamanannya," ucapnya.

Harapannya dengan data-data yang terbatas, langkah-langkah tersebut dapat membantu agar layanan publik bisa online lagi.

"Imigrasi saat ini bisa online lagi, bukan karena data PDNS sudah bisa di-recovery, tapi karena mereka punya backup data di servernya sendiri walaupun tidak lengkap, mereka melakukannya sendiri," pungkas Pratama.

Simak Video 'Brain Cipher Bakal Bebaskan Data PDNS 2':

[Gambas:Video 20detik]

(agt/fay)