Sejumlah akun media sosial besar di TikTok mengalami peretasan, mulai dari akun seleb Paris Hilton, hingga perusahaan teknologi Sony dan perusahaan media.
Berdasarkan laporan dari Forbes, meskipun akun yang diretas tersebut belum memposting apapun, yang menjadi perhatian adalah metode dari peretasan tersebut.
Hal ini karena peretas mengirim sebuah malware dalam bentuk file melalu fitur pesan langsung (direct message/DM) di aplikasi TikTok. Dari malware ini korban tidak harus mengklik link ataupun mengunduh file apapun. Namun setiap akun yang telah membuka fitur DM maka dipastikan langsung terinfeksi malware tersebut.
"Tim keamanan kami menyadari adanya potensi eksploitasi yang menargetkan sejumlah akun merek dan selebriti. Kami telah mengambil langkah-langkah untuk menghentikan serangan ini dan mencegahnya terjadi di masa depan. Kami bekerja secara langsung dengan pemilik akun yang terkena dampak untuk memulihkan akses, jika diperlukan," kata juru bicara TikTok yang dikutip detikINET dari Gizmodo.
Media berita yang jadi salah satu korban peretas pun terpaksa menghapus akun TikTok-nya untuk sementara waktu. Dilaporkan oleh media berita Semafor bahwa terjadinya peretasan ini karena adanya kesalahan tim yang lengah soal keamanan operasional.
Akan tetapi peretasan sejumlah akun besar lainnya menunjukkan bahwa ini bukanlah salah dari CNN. Juru bicara TikTok mengatakan bahwa mereka sedang berkolaborasi dengan CNN untuk memulihkan akun yang diretas.
"Tim keamanan kami baru-baru ini diberitahu tentang adanya aktor jahat yang menargetkan akun TikTok CNN. Kami telah berkolaborasi secara dekat dengan CNN untuk memulihkan akses akun dan menerapkan langkah keamanan yang ditingkatkan, untuk melindungi akun mereka," kata juru bicara TikTok.
"Kami berdedikasi untuk menjaga integritas platform (TikTok) dan akan terus memantau aktivitas tidak autentik lebih lanjut," lanjutnya.
Simak Video "Video: Trump Bicara Kemungkinan Menyelamatkan TikTok di AS"
(jsn/rns)