Ngeri, Ratusan Ribu Router Rusak Gara-gara Satu Serangan Siber

Anggoro Suryo - detikInet
Senin, 03 Jun 2024 09:45 WIB
Ngeri, Ratusan Ribu Router Rusak Gara-gara Satu Serangan Siber Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto
Jakarta -

Sebuah geng hacker tak dikenal melancarkan serangan siber masif ke Amerika Serikat pada tahun 2023 lalu, dan ada ratusan ribu router yang menjadi korbannya.

Serangan siber ini baru diungkap sekarang oleh analis keamanan siber dari Lumen Technologies Black Lotus, dan menceritakan serangan tersebut dalam sebuah postingan blog, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Senin (3/6/2024).

Insiden yang terjadi pada bulan Oktober 2023 tersebut merusak lebih dari 600 ribu router dan membuatnya tak bisa terhubung ke internet. Menurut ahli keamanan siber, serangan ini adalah salah satu serangan siber paling serius yang pernah terjadi ke perusahaan telekomunikasi Amerika Serikat.

Pelaku serangan siber disebut sukses menginstal malware yang mematikan koneksi internet dari tanggal 25-27 OKtober di sejumlah negara bagian Amerika. Malware tersebut kemudian masih terus tersebar di internet hingga berbulan-bulan kemudian lewat beberapa tautan yang tertinggal.

Tak disebutkan siapa pelaku serangan tersebut, baik itu negara tertentu ataupun geng hacker tertentu. Namun yang jelas si pelaku disebut menggunakan metode standar yang membuat mereka sulit diidentifikasi.

Namun yang jelas malware perusak router tersebut bekerja lewat pembaruan firmware yang menghapus kode operasional dari router, yang membuatnya tak bisa beroperasi. Tak diketahui bagaimana firmware tersebut bisa menginfeksi korbannya.

"Kami menilai dengan kepercayaan tinggi bahwa pembaruan firmware berbahaya itu sengaja disebarkan untuk mematikan koneksi internet. Serangan yang merusak seperti ini sangat mengkhawatirkan, terutama di kasus ini," kata Lumen dalam laporannya.

Meski tak disebutkan dalam laporan Lumen, namun insiden ini bersamaan dengan kejadian yang menimpa penyedia layanan internet bernama Windstream yang berasal dari Arkansas. Namun pihak Windstream menolak berkomentar mengenai hal ini, begitu juga dengan FBI, NSA, maupun Homeland Security Department.



Simak Video "Video: Sindikat Hacker China 'SaltTyphoon' Disebut Bobol Sistem Penyadapan AS "

(asj/afr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork