3. Hacker Yogya yang retas perusahaan di AS
Seorang pria di Yogya berinisial BBA (21) karena meretas server perusahaan di Amerika Serikat. Pelaku ditangkap pada Oktober 2019. Kasubdit II Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri yang menjabat saat itu, Kombes Pol Rickynaldo Chairul, menjelaskan tersangka menyebarkan tautan email ke 500 akun e-mail yang berada di luar negeri. Salah satu korbannya adalah sebuah perusahaan di San Antonio, Texas, Amerika Serikat.
Dengan melakukan peretasan, tersangka dapat menyedot data-data korban. Selain itu tersangka melakukan pemerasan dengan mengancam akan menghapus data-data dalam server korbannya jika korban tak memberinya mata uang virtual, bitcoin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
4. Data KPU
Kebocoran data terkait KPU cukup menyita perhatian masyarakat. Bayangkan saja, 2,3 juta data diklaim hacker telah dijual di forum dark web di tahun 2014.
Kendati demikian, Alfons Tanujaya meyakini data yang dibocorkan tersebut bukan hasil peretasan. Sementara itu, Komisioner KPU Viryan Aziz mengaku pihaknya sudah melakukan penelusuran dan pengecekan kondisi server data. Dia mengungkap data yang beredar merupakan DPT Pemilu 2014 dengan metadata 15 November 2013. Menurut Viryan, DPT merupakan data yang bersifat terbuka, dan dapat diakses semua orang.