Data Bank Indonesia Bocor Diserang Ransomware Conti, Ini Reaksi Kominfo

Agus Tri Haryanto - detikInet
Jumat, 21 Jan 2022 07:15 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) merespon terkait kebocoran data Bank Indonesia (BI).

Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi mengapresiasi kepada BI yang telah berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk melakukan upaya verifikasi, pemulihan, audit, dan mitigasi sistem elektronik BI.

"Kementerian Kominfo turut mendorong para Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) yang mengalami gangguan keamanan pada sistem elektroniknya untuk dapat melakukan koordinasi dengan BSSN," ujar Dedy dalam siaran persnya, Kamis malam (21/1/2022).

Sebagai informasi, BSSN sebagai lembaga yang berwenang untuk merekomendasikan implementasi teknik keamanan siber di Indonesia.

Disampaikan Dedy, lembaga tersebut menerapkan ketentuan teknis siber, serta kewenangan lain terkait yang diatur oleh peraturan perundang-undangan.

"Kementerian Kominfo sesuai amanat peraturan perundang-undangan akan terus melakukan pengawasan komitmen dan keseriusan PSE dalam melindungi data pribadi yang dikelolanya dengan memerhatikan kelayakan dan keandalan sistem pemrosesan data pribadi baik dari aspek teknologi, tata kelola, dan sumber daya manusia," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan data Bank Indonesia diduga bocor. Informasi ini bersumber dari akun Twitter Dark Tracer. Adapun data yang bocor, disebut merupakan hasil retasan kelompok peretas, geng ransomware Conti.

"Conti ransomware gang has announced "BANK OF INDONESIA" on the victim list," tweet Dark Tracer disertai postingan yang menampilkan file diduga milik Bank Indonesia yang bocor.

Terlihat dalam tampilan yang dibagikan Dark Tracer tersebut, deretan file dengan nama depan corp.bi.go.id. Tertera pula keterangan bahwa total data yang bocor tersebut sebanyak 838 file sebesar 487,09 MB.

Juru Bicara BSSN Anton Setiawan mengungkapkan kalau serangan terjadi pada 17 Desember 2021. Pihak BI sudah dilaporkan ke BSSN, kedua pihak langsung berkoordinasi untuk melakukan mitigasi terhadap insiden tersebut.

Disebutkan ada 16 PC yang terdampak dari serangan ini. Adapun data yang dicuri berisikan pekerjaan personal pada kantor BI cabang Bengkulu.

"Tidak ada data terkait sistem kritikal di BI," tegas Anton.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan tidak ada data yang secara spesifik diincar oleh peretas. Ia bilang ada perangkat lunak berbahaya atau malware yang masuk ke BI.

"Itu malware yang masuknya lewat (email) pegawai, nggak ada data specific yang diincar," jelas Erwin.



Simak Video "Bank Indonesia Umumkan BI-Rate Tetap 5,75%"

(agt/afr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork