Akhir pekan lalu Cyber News melaporkan data pribadi milik 1,3 juta pengguna Clubhouse bocor dan tersebar di forum hacker. Kabar tersebut dibantah oleh CEO Clubhouse Paul Davison.
Clubhouse memang tidak langsung memberikan komentarnya saat kabar kebocoran data itu ramai diberitakan. Tapi saat berbicara di diskusi, Davison mengatakan bahwa Clubhouse tidak mengalami kebocoran data.
"Tidak. Ini menyesatkan dan salah, ini adalah artikel clickbait, kita tidak diretas," kata Davison, seperti dikutip dari The Verge, Senin (12/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Data yang dimaksud semuanya adalah informasi profil publik dari aplikasi kami. Jadi jawaban pastinya adalah tidak," sambungnya.
Bantahan serupa juga diberikan oleh akun Twitter resmi Clubhouse dalam cuitannya yang merespon berita kebocoran data tersebut. Mereka mengatakan semua informasi tersebut tersedia secara publik dan bisa diakses siapa saja lewat aplikasi atau API.
Jika memang semua informasi ini bukan hasil dari peretasan, maka kemungkinan data-data tersebut diperoleh dengan cara 'scraping' atau menyedot semua informasi yang memang sudah publik.
Menurut laporan Cyber News, database yang ditemukan di forum hacker tersebut berisi informasi pribadi seperti ID pengguna, nama, username, profil Twitter dan Instagram, jumlah followers, dan username orang yang mengundang pengguna ke Clubhouse.
Data pribadi yang sensitif seperti nomor kartu kredit atau password tidak termasuk dalam database yang ditemukan ini.
(vmp/fay)