Google menghapus lebih dari 240 aplikasi Android dari Play Store karena menampilkan iklan di luar konteks. Cara beriklan seperti ini melanggar kebijakan baru Google yang melarang bentuk iklan yang mengganggu.
Iklan di luar konteks, atau yang bisa disebut iklan di luar aplikasi, adalah iklan di ponsel yang biasa ditampilkan di luar aplikasi. Iklan ini bisa muncul dalam bentuk pop-up atau iklan yang memenuhi layar.
Google sebenarnya telah melarang iklan di luar konteks sejak Februari tahun ini, saat Google mencekal lebih dari 600 aplikasi yang menyalahgunakan metode ini untuk membanjiri ponsel Android dengan iklan yang mengganggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski telah diberantas, aplikasi jahat lainnya yang menampilkan iklan mengganggu seperti ini masih terus ditemukan. Seperti temuan peneliti keamanan siber di firma White Ops.
Dalam postingan blognya, seperti dilihat Jumat (9/10/2020) White Ops menemukan lebih dari 240 aplikasi yang memasang iklan di luar konteks tapi dibuat agar iklan tersebut terlihat muncul dari aplikasi sahih. White Ops menamai klaster ini RainbowMix dan kegiatan mereka mulai dideteksi sejak awal April tahun ini.
Sebagian besar aplikasi yang dideteksi merupakan emulator Nintendo yang dicomot dari sumber yang sahih atau game berkualitas rendah. Ratusan aplikasi ini juga memiliki komponen jahat bernama 'com.timuz.a' yang bertanggung jawab untuk menampilkan iklan-iklan mengganggu.
White Ops mengatakan ratusan aplikasi ini sudah diunduh lebih dari 14 juta kali hanya di tahun ini. Operasi ini mencapai puncaknya di bulan Agustus setelah berhasil menampilkan 15 juta impresi iklan per hari secara kolektif.
Berdasarkan data White Ops, sebagian besar pengguna aplikasi ini berasal dari Amerika dan Asia. Indonesia termasuk negara teratas yang paling banyak mengunduh aplikasi-aplikasi ini, berikut daftar enam negara teratas:
- Brasil (20,8%)
- Indonesia (19,7%)
- Vietnam (11,0%)
- Amerika Serikat (7,7%)
- Meksiko (6,2%)
- Filipina (5,9%)
Daftar yang berisi lebih dari 240 aplikasi jahat yang telah dihapus Google bisa dilihat di lampiran laporan White Ops yang bisa diakses di sini.
(vmp/fay)